Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko: Ketika Premium Rp 6.500, Timor Leste Sudah Rp 14.000

Kompas.com - 13/01/2015, 12:06 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Pemerintah berketetapan untuk melepaskan premium mengikuti harga pasar minyak dunia. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil menuturkan hal tersebut dilakukan untuk membiasakan masyarakat, dan mengedukasi masyarakat untuk berhemat dalam mengkonsumsi bahan bakar minyak (BBM).

"Tidak ada baseline (untuk intervensi). Pokoknya premium kita lepaskan, supaya masyarakat terbiasa. Kalaupun harga rendah kita harapkan masyarakat tetap menghemat. Energi adalah barang langka, oleh sebab itu kita imbau masyarakat menghemat," kata dia, Senin (12/1/2015).

Sofyan yakin masyarakat Indonesia yang memiliki pendapatan per kapita lebih tinggi dibanding Timor Leste bisa membeli BBM dengan harga pasar. Sebab, masyarakat di Timor Leste pun juga sudah terbiasa dengan hal itu.

"Ketika kita bayar (beli) BBM dengan harga Rp 6.500 per liter, mereka (orang Timor Leste) biasa membayar Rp 14.000 per liter, bahkan bisa sampai Rp 20.000 per liter. Pendapatan kita padahal lebih baik," ucap Sofyan.

Meski sejumlah pengamat memperkirakan harga minyak dunia masih dalam tren penurunan, namun bukan tidak mungkin harganya kembali meroket. Sofyan, ketika dikonfirmasi soal intervensi pemerintah dalam mengendalikan kenaikan harga BBM, memastikan pemerintah tidak lagi melakukan intervensi.

"Tidak (ada intervensi). Masyarakat dibiasakan saja. Karena subsidi produk itu tidak tepat sasaran. Mending subsidi diberikan untuk masyarakat miskin, dan bangun infrastrukur untuk anak cucu kita," kata Sofyan.

Untuk diketahui, dalam APBN-Perubahan2015 pemerintah mengusulkan subsidi energi tidak lebih dari Rp 60 triliun. Pemerintah mengalokasikan Rp 17 triliun untuk menyubsidi solar, dan selebihnya untuk subsidi BBN, LPG, listrik, dan LGV.

baca juga:
Pertamina: Februari, Harga Premium Rp 6.000-an Per Liter

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com