Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEO Garuda Indonesia dan Meja Rapat Bundar

Kompas.com - 14/01/2015, 22:02 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


KOMPAS.com – Seorang pemimpin hebat biasanya mampu menyedarhanakan masalah. Seseorang yang bisa memotong persoalan dengan menyodorkan solusi beserta argumentasinya yang bisa diterima semua. Tak jarang, kemampuan itu justru lahir setelah membaca sebuah buku.

Buku terkadang memiliki “magis” tersendiri yang mampu membuat pembacanya tergerak berpikir, berucap, sampai bertingkahlaku mengikuti apa yang dituliskan. Coba tengok apa buku favorit CEO Garuda Indonesia Arif Wibowo.

Saat Kompas.com berkesempatan mewawancarai Arif di Garuda Eksekutive Lounge Bandara Soekarno-Hatta, akhir tahun 2014 lalu, pria asal Purwokerto itu bercerita tentang satu buku favoritnya yaitu “ The Leadership Secrets of Colin Powell" karya Jenderal pensiunan Angkatan Darat AS itu. Bagi Arif, buku tersebut memiliki “magis” tersendiri terhadap karirnya baik sebagai mantan CEO Citilink maupun  saat menjadi CEO Garuda saat ini.

Menurut ia, buku itu mengupas habis bagaimana cara Colin Powell memimpin Angkatan Darat AS justru dimulai dengan hal yang sederhana. “Yang menarik dari buku  Collin Powel itu dia bilang kalau rapat sama bawahnnya enggak pernah pakai meja kotak, selalu pakai meja bundar, kenapa? Karena biar tidak ada perbedaan antara yang lain,” kata Arif.

Keterkesanan bos baru Garuda itu terhadap cara Colin Powell memimpin juga diterapkannya saat masih menjadi CEO Citilink. Bahkan saking terinspirasinya, semua meja rapat di Citilink diubahnya bak berbentuk bulat atau melingkar.

Baginya, rapat dengan meja bundar merupakan cara sederhana yang sangat ampuh membentuk teamwork  dalam managemen Citilink. “Dia membangun teamwork disitu. Who is leader-nya gak keliatan tapi ada kebersamaan,” ujarnya.

Di Garuda, Arif mengaku akan mencoba hal yang kurang lebih sama dengan apa yang dilakukannya di Citilink. Artinya, pendekatan dalam membentuk teamwork itu diawali dengan hal-hal sederhana di kantornya.

Akibat meja rapat berbentuk bundar itu pula, Arif menyadari bahwa kepemimpinan yang baik adalah kepemimpinan yang tak membuat jarak antara atasan dengan bawahan. Komunikasi dua arah antara dua pihak itu bagi dia sangat menentukan sesuatu berjalan baik atau tidak.

“Makanya saya sekarang enggak lebih banyak ngantor di ruang CEO tetapi lebih banyak keliling. Dari pagi saja sudah ada di management center kan. (itu) Karena saya kepingin tahu bener, bukan apa-apa, bukan sok-sok gitu, enggak. (itu) Karena bisa tahunya (masalah) itu dari bawah,” kata Arif sembari tersenyum.

Bahkan, untuk mempermudah komunikasi dengan bawahannya, secara khusus Arif membuat grup whatsapp yang didalamnya terdapat General Manager (GM) dari berbagai kantor cabang  Garuda Indonesia.  
 
Inspirasi CEO Garuda Indonesia yang didapatkannya dari buku barangkali menunjukan bahwa ungkapan “Apa yang Anda baca saat ini menentukan masa depan Anda” masih sangat relevan. Bahkan, tokoh sekaliber Napoleon pun kerap menyelipkan buku Il Principle karya teorotikus Italia Niccolo Machiavelli di bawah bantal tidurnya. Lantas, buku apa yang anda baca hari ini?

Ikuti artikel selanjutnya untuk mengetahui kisah perjuangan Arif Wibowo dalam meniti kehidupan demi meraih mimpinya.

baca sebelumnya:
CEO Garuda Indonesia, "Orang Baru" yang Lebih Membuka Telinga
Resep Sukses Dirut Garuda: Menghayati Karier
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com