Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/02/2015, 22:22 WIB

KOMPAS.com — Hurun Research Institute merilis daftar orang terkaya di dunia tahun 2015. Pendiri Microsoft, Bill Gates, masih menjadi pemuncak dalam laporan yang bertajuk "Hurun Global Rich List 2015", yang dirilis pada Selasa (3/2/2015).

Di dalam daftar yang memuat 2.089 miliarder dari 68 negara tersebut, terdapat 24 miliarder asal Indonesia.

Pemilik perusahaan rokok Djarum, Michael Hartono, menjadi yang paling kaya di Indonesia dengan menempati peringkat ke-185 secara keseluruhan. Michael yang juga memiliki saham di Bank Central Asia ini memiliki harta 6,5 miliar dollar AS atau setara Rp 81,25 triliun (kurs 1 dollar AS setara Rp 12.500). Menurut Hurun, harta Michael sama dengan kekayaannya pada tahun lalu.

Sementara itu, saudara Michael, R Budi Hartono, berada di posisi kedua orang terkaya di Indonesia atau menempati posisi ke-194 secara keseluruhan. Kekayaan Budi turun 5 persen dibanding tahun lalu menjadi 6,2 miliar dollar AS.

Dari 24 miliarder yang masuk dalam daftar Hurun tersebut, terdapat tiga wajah baru yang langsung melejit ke papan atas orang terkaya dunia. Adapun empat orang harus terlempar dari daftar tersebut.

Ketiga miliarder yang berhasil masuk ke "radar" Hurun tersebut adalah keluarga Lim Hariyanto Wijaya Sarwono yang langsung melejit dan berada di posisi ke-723 dunia atau urutan ke-6 di Indonesia. Pengusaha berbendera Bumitama Agri Ltd ini memiliki kekayaan 2,2 miliar dollar AS.

Wajah baru lainnya adalah Ciliandra Fangiono yang berada di posisi ke-1.004 (ke-9 di Indonesia) serta keluarga Ciputra yang berada di peringkat ke-1.498 (ke-13 di Indonesia).

Berikut 24 miliarder Indonesia yang masuk dalam Hurun Global Rich List 2015
1. (185) Michael Hartono - 6,5 miliar dollar AS (BCA, Djarum)
2. (194) R Budi Hartono - 6,2 miliar dollar AS (BCA, Djarum)
3. (295) Keluarga Susilo Wonowidjojo - 3,7 miliar dollar AS (Gudang Garam)
4. (358) Keluarga Eka Tjipta Widjaja - 3,1 miliar dollar AS (Sinar Mas)
5. (447) Chairul Tanjung - 2,7 miliar dollar AS (CT Corps)
6. (595) Murdaya Poo - 2,4 miliar dollar AS (Central Cipta Murdaya)
7. (723) Keluarga Lim Hariyanto Wijaya Sarwono - 2,2 miliar dollar AS (Bumitama Agri Ltd)    
8. (842) Anthoni Salim - 2 miliar dollar AS (First Pacific)
9. (1.004) Ciliandra Fangiono - 1,8 miliar dollar AS (First Resources Ltd)
10. (1.264) Kiki Barki - 1,5 miliar dollar AS (Harum Energy)   
11. (1.391) Hary Tanoesoedibjo - 1,4 miliar dollar AS (MNC)
12. (1.391) Peter Sondakh - 1,4 miliar dollar AS (Golden Energy Mines)
13. (1.498) Keluarga Ciputra - 1,3 miliar dollar AS (Ciputra Group)
14. (1.498) Keluarga Eddy Katuari - 1,3 miliar dollar AS (Wings Group)
15. (1.602) Keluarga Achmad Hamami - 1,2 miliar dollar AS (Abm Investama)
16. (1.602) Low Tuck Kwong - 1,2 miliar dollar AS (Bayan Resources)
17. (1.759) Keluarga Kartini Muljadi - 1,1 miliar dollar AS (Tempo Scan Group)
18. (1.759) Keluarga Putera Sampoerna - 1,1 miliar dollar AS (Sampoerna)
19. (1.911) Dato Sri Tahir - 1 miliar dollar AS (Bank Mayapada)
20. (1.911) Djoko Susanto - 1 miliar dollar AS (Alfamart)
21. (1.911) Edwin Soeryadjaya - 1 miliar dollar AS (Adaro Energy)
22. (1.911) Harjo Sutanto - 1 miliar dollar AS (Wings Group)
23. (1.911) Kusnan & Rusdi Kirana - 1 miliar dollar AS (Lion Air)
24. (1.911) Sjamsul Nursalim - 1 miliar dollar AS (Gajah Tunggal)

Baca juga: Jadi Orang Terkaya Sedunia, Harta Bill Gates Tembus Rp 1.000 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com