Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Bisnis Itu Berisiko?

Kompas.com - 11/02/2015, 12:30 WIB

Oleh: Muhammad Assad*
@MuhammadAssad

KOMPAS.com - “If you are not willing to risk the unusual, you will have to settle for the ordinary.” (Jim Rohn)

Semua orang pasti akan menasehati Anda tentang besarnya risiko memulai bisnis sendiri. Apakah memang benar bahwa bisnis itu berisiko? Jawaban saya, “Bisnis itu tidak berisiko, yang berisiko itu orang yang menjalankannya!”

Ya, yang paling berisiko itu sebenarnya Anda sendiri, dari mulai ragu-ragu, tidak yakin, pesimis, dan berbagai macam sifat lainnya yang justru menjadikan bisnis Anda sangat berisiko. Kata risiko itulah yang membuat segalanya menjadi berantakan dan yang lebih parahnya mungkin bisa membuat badan Anda demam, menggigil dan ujung-ujungnya bisa ditebak… Tidak jadi berbisnis.

Memang betul bahwa dalam bisnis itu ada risikonya. Tapi risiko ini terbagi menjadi dua: terukur dan tidak terukur. Kalau Anda sudah mempersiapkan diri sebaik mungkin yang dilengkapi dengan keahlian dan ketrampilan serta ilmu dasar dari bisnis yang akan dijalankan, maka risiko itu akan berkurang dengan sendirinya. Memang risiko tidak bisa dihilangkan 100 persen, namun bisa dikurangi dengan persiapan yang matang, kerja keras dan doa.

Jika Anda ingin memulai berwirausaha, jangan pernah membuang-buang waktu dengan suatu bisnis yang Anda sendiri tidak senang menjalankannya. Jadi awalnya Anda harus senang dulu, baru setelah bisnis itu sudah jalan Anda harus menjalankannya dengan profesionalitas dan inovasi, tidak bisa lagi main-main karena persaingan sangat ketat dan saling ‘bunuh’.

Banyak sudah contoh bagaimana para pengusaha kandas di langkah awal karena mereka hanya ikut-ikutan bisnis yang sedang hits tanpa adanya persiapan yang baik. Mereka hanya bermodalkan uang, ikut-ikutan, dan diurus tanpa tim yang professional dan handal. Banyak sekali yang akan dikorbankan dari mulai kehabisan waktu, uang, tenaga, pikiran dan bahkan tagihan utang yang membengkak. Itulah risiko memulai usaha dengan coba-coba.

Memulai suatu usaha memang bukanlah sesuatu yang instan, tetapi membutuhkan proses dan juga kesabaran. Keberhasilan ataupun kegagalan adalah satu paket yang harus dihadapi oleh setiap pengusaha yang akan membuatnya terus belajar dan meningkatkan kemampuan.

Jika lebih mementingkan ego pribadi dan melupakan proses, maka Anda akan mengambil jalan pintas yang justru akan sangat berbahaya bagi masa depan. Dan akhirnya, Anda hanya bisa menyalahkan situasi yang tidak sesuai dengan keinginan kita dan menyerah dengan keadaan yang ada. Jadi, menjalani proses adalah kenikmatan yang akan dirasakan di ujung perjalanan dan di saat itu Anda akan lebih menghargai sebuah kesuksesan karena diraih dengan usaha, keringat dan air mata.

Jika Anda sudah mempunyai keinginan yang kuat untuk berusaha, maka itu sudah patut disyukuri. Namun keinginan saja belum cukup, tapi harus dilengkapi dengan ilmu dan ketrampilan agar bisa langsung praktek dalam berusaha.

Masih ingatkah Anda pada saat kecil dulu, saat mau belajar naik sepeda, orang tua pasti memberitahu tentang cara dasar bersepeda. Lalu Anda mulai mencoba menaikinya, dan dalam prosesnya, jatuh bangun dan luka adalah hal yang harus dialami agar mampu bersepeda dengan baik. Berbisnis pun demikian, Anda harus belajar dulu, mencoba, melewati proses jatuh bangun dan pada akhirnya benar-benar mahir dalam berbisnis.

Pembelajaran selama jatuh bangun itu akan membuat Anda mengerti tentang arti proses, mana yang harus direncanakan dengan baik, mana yang harus dihindari, dan bagaimana cara mengelola resiko agar terhindar dari kegagalan. Untuk mendapatkan naluri bisnis yang baik, Anda harus ditempa terlebih dahulu dengan berbagai macam kegagalan dan kesedihan. Syaratnya hanya satu: jangan cengeng!

Malcolm Gladwell dalam bukunya The Outliers mengatakan bahwa minimal setiap orang harus mengalami masa 10.000 jam latihan atau setara dengan 10 tahun agar benar-benar menjadi seorang yang ahli di bidangnya. Kerikil dan batu tajam adalah tantangan yang harus dilalui dalam proses tersebut. Jadi kalau sekarang baru belajar 1-2 tahun lalu menyerah, jelas Anda tidak akan pernah sukses.

Namun jika Anda terus belajar dari sebuah proses, terus memperbaiki diri, bekerja dengan penuh integritas dan selalu memberikan yang terbaik, maka yakinlah suatu saat nanti Allah pasti akan memberikan hasil terbaik bagi Anda.

Janji-Nya adalah akan memberikan apa yang diusahakan oleh hamba-Nya, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sebelum kaum itu mengubah nasibnya sendiri.” (QS. Al-Hujurat [13]: 11). Maknanya adalah bahwa setiap hasil harus diusahakan oleh manusia itu sendiri, baru Dia yang akan memberikan hasilnya sesuai yang diusahakan oleh sang hamba.

Selamat berjuang dan selamat menghadapi risiko!


- -

*Muhammad Assad,
adalah seorang pengusaha muda, pembicara internasional dan penulis buku-buku national bestseller. Assad lulus program S2 Islamic Finance dari Hamad bin Khalifa University, Qatar, dengan predikat summa cum-laude dan mendapat beasiswa penuh dari Emir Qatar, His Highness Sheikh Hamad bin Khalifa Al-Thani.

Saat ini Assad aktif di bidang kewirausahaan, menjadi CEO Rayyan Capital, perusahaan pengelola keuangan dan investasi global; dan Chairman NFQ Group yang fokus membuat program-program inspiratif dan edukatif di bidang kepemudaan. Pada tahun 2012 Assad mendapat penghargaan “The Most 100 Promising Indonesian Young Entrepreneur” versi Majalah SWA.

Assad juga seorang penulis best seller. Sejak tahun 2011 telah mengeluarkan 6 buku: Notes From Qatar 1, Notes From Qatar 2, Notes From Qatar 3, Sedekah Super Stories, Good Morning Qatar dan 99 Hijab Stories.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com