Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Dipercaya Konsumen, Tapi Tetap Bisa WOW!

Kompas.com - 18/02/2015, 14:04 WIB

oleh Ardhi Ridwansyah

KOMPAS.com - Tahun 2014 lalu, Gallup mengadakan survei terhadap penduduk Amerika. Survei tersebut bertujuan untuk mengetahui profesi apa yang paling dipercaya oleh konsumen di sana. Tiga profesi dengan nilai tertinggi adalah perawat, dokter dan apoteker. Coba tebak apa dua yang terbawah?

Ada politisi dan salesperson!

Berita burukkah itu bagi salesperson? Tergantung. Saya sendiri melihat itu sebagai tantangan sekaligus peluang.  Kenapa tantangan?

Ya, karena mungkin memang masih ada pelaku bisnis, baik di dunia maupun Indonesia, yang cenderung menghalalkan segala cara. Oknum semacam inilah yang menjadikan munculnya persepsi yang keliru tentang pemasaran. Pemasaran pun akhirnya disalahartikan sebagai ilmu untuk memengaruhi orang yang sebenarnya tidak butuh jadi merasa butuh. Tidak perlu jadi merasa perlu.

Karena itulah, sekitar 4 tahun lalu MarkPlus berkolaborasi dengan Prof. Philip Kotler, Bapaknya Pemasaran Dunia, menyusun buku Marketing 3.0. Buku itu terhitung sukses luar biasa dan sekarang sudah diterjemahkan ke 23 bahasa di luar bahasa Inggris.

Salah satu misi utama dari buku itu adalah mengajarkan cara-cara pemasaran yang baik dan benar. Kami percaya bahwa pemasaran bisa sukses dengan menggunakan pendekatan yang positif, tidak manipulatif. Bahkan pemasaran bisa berkontribusi pada penyelesaian masalah ekonomi dan sosial yang ada di masyarakat. Contoh-contoh kasus bisnis riil disajikan dalam buku tersebut.

Jadi inilah tantangan kita bersama: bagaimana agar para pelaku bisnis, termasuk salesperson, benar-benar bisa mempraktekkan cara-cara pemasaran dan jualan yang baik dan benar. Dengan cara inilah kepercayaan masyarakat terhadap para pemasar akan didapatkan. Lalu, kenapa peluang?  

Katakanlah survei di Amerika tersebut bisa mewakili persepsi masyarakat di belahan dunia lainnya. Maka survei Gallup tadi secara implisit mengungkapkan sentimen negatif masyarakat terhadap profesi pemasar dan penjual.

Hal tersebut menjadikan ekspektasi konsumen terhadap integritas (kejujuran) pemasar dan penjual tidak terlalu tinggi.

"Ah, namanya juga orang bisnis, pasti yang dipikirkan hanya keuntungan"
"Biasalah kalau obral janji, namanya juga jualan".

Itulah barangkali komentar-komentar sinis sebagian masyarakat terhadap profesi pemasar dan penjual. Lalu bagaimana kalau ada salesperson yang jujur dan tidak pernah berbohong? Bagaimana pula kalau ada salesperson yang selalu menepati janji yang diucapkan? Bagaimana kalau ada penjual yang bisa dipercaya, perbuatannya sejalan dengan kata-katanya?

Itu baru WOW!

"Wah.. ndak nyangka, ada salesperson yang jujur kaya gini", demikian barangkali decak kagum konsumen. Ya, kalau KPK bilang bahwa "jujur itu hebat", maka saya berani bilang bahwa salesperson jujur itu WOW!

Ardhi Ridwansyah adalah Chief Operations di MarkPlus Institute, unit bisnis di bawah MarkPlus, Inc. yang memberikan jasa pelatihan dan pengembangan SDM perusahaan. Ardhi juga penulis beberapa buku pemasaran dan bisnis (sebagian besar ditulis bersama Begawan Marketing Hermawan Kartajaya), antara lain trilogi buku Selling with Character, Service with Character, serta Branding with Character (2011), Leadership 3.0 (2012), Local Champion (2013), WOW Selling (2014) dan WOW Leadership (2014). Dia juga rutin menjadi pembicara, antara lain di Safari Seminar Series yang diselenggarakan MarkPlus Institute di 17 kota, Executive Education Program yang dilaksanakan untuk para manajer senior di Jakarta, serta Marketeers Dinner Seminar yang diselenggarakan di Jakarta, Bandung dan Surabaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com