Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Masih Pengimpor Sapi Terbesar dari Australia

Kompas.com - 28/02/2015, 20:14 WIB


Posisi Indonesia sebagai negara pengimpor terbesar sapi Australia masih belum tergoyahkan hingga saat ini. Bahkan, sepanjang tahun 2014 Indonesia mencatat meningkatkan impor sapi Australia sebesar 63 persen dibanding tahun 2013.

Data ekspor yang dirilis Meat and Livestock Australia (MLA) dan diterima ABC pekan ini menunjukkan, sepanjang 2014 Indonesia mendatangkan sapi Australia sebanyak 730.257 ekor.

Kuatnya permintaan Indonesia ini sekaligus menjadi pendorong utama peningkatan ekspor sapi Australia 33 persen sepanjang 2014. Jumlahnya mencapai 1,29 juta ekor.

Posisi Indonesia sebagai pengimpor terbesar sapi Australia berada jauh di atas Vietnam yang tahun 2014 lalu mendatangkan 181.542 ekor.

Posisi Vietnam ini oleh kalangan eksportir di Australia dipandang sebagai fenomena, mengingat tahun 2013 negara itu hanya mengimpor 67 ribu ekor.

Menurut Alison Penfold dari Dewan Eksportir Ternak Australia, Vietnam menjadi pasar yang semakin istimewa bagi peternak Australia.

Namun ia mengingatkan dengan makin besarnya permintaan impor secara online, ada tekanan bagi industri untuk memastikan pasokan ternak tidak melebihi jumlah yang diizinkan.

Posisi ketiga ditempati China dengan 117.906 ekor, Israel sebanyak 78.181 ekor, dan Malaysia sebanyak 53.004 ekor.

"Ada laporan mengenai pasokan berlebih, dan hal ini telah kami diskusikan bersama kalangan eksportir," kata Penfold.

"Kami tidak ingin merusak potensi pasar Vietnam tersebut," ujarnya.

Sementara ekspor ke China pada umumnya didominasi oleh jenis sapi perah bukan sapi pedaging. Australia hingga kini masih menunggu persetujuan protokol ekspor sapi pedaging dengan China.

Jumlah ekspor sapi tahun 2014 ini, menurut data Biro Statistik Australia, bernilai total 1,23 miliar dollar AS atau sekitar Rp 15 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 13 Bandara yang Layani Angkutan Haji 2024

Daftar 13 Bandara yang Layani Angkutan Haji 2024

Whats New
Kapan Dividen Dibagikan? Ini Penjelasan Lengkapnya

Kapan Dividen Dibagikan? Ini Penjelasan Lengkapnya

Earn Smart
Adik Prabowo Bangun Pabrik Timah di Batam, Bidik Omzet Rp 1,2 Triliun

Adik Prabowo Bangun Pabrik Timah di Batam, Bidik Omzet Rp 1,2 Triliun

Whats New
SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

Whats New
PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

Work Smart
Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Whats New
Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Whats New
Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Whats New
478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Whats New
Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Earn Smart
Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com