Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelanggan “Ngamuk”, Siapa Takut?

Kompas.com - 09/03/2015, 18:19 WIB

oleh Jazak YA

@jazakYA

KOMPAS.com - Apakah Anda pernah diamuk oleh pelanggan yang murka? Jika ya, maka bersyukurlah karena apapun bentuk dan jenis, komplain atau keluhan yang disampaikan oleh pelanggan semuanya itu menunjukkan bahwa mereka memiliki “Buying Signal

Apa itu Buying Signal? Ya kondisi tersebut dimana pelanggan sudah mulai “kesengsem” atau dengan kata lain mereka telah mempunyai “hasrat dan minat” terlibat dengan produk atau jasa yang kita tawarkan.

Anda tidak perlu gentar, yang harus kita lakukan adalah bagaimana menyulap keluhan tersebut menjadi peluang untuk mendapatkan penjualan. Karena hanya jika kita mantap dan berhasil mengelola keluhan tersebut dengan tepat, cerdas, dan tangkas maka bersiaplah dengan dampak positif yang akan kita dapatkan. 

Dampak positif tersebut di antaranya adalah:
1. Build relationship
Membangun hubungan baik terutama pelanggan baru, prospek dan pelanggan potensial.
2.  Maintain relationship
Menjaga dan merawat hubungan baik yang telah terjalin khususnya untuk pelanggan yang sudah berinteraksi dengan produk dan jasa.
3.  Improve corporate image and reputation
Dua hal di atas terjadi secara bersamaan akan bersinergi memperbaiki citra perusahaan, dan memoles reputasi dan kredibilitas korporasi.
4.  Customer experience
Meningkatkan pengalaman positif yang mengesankan oleh pelanggan yang dengan pengalaman tersebut mereka merasakan kepuasan paripurna.
5.  Reduce customer complaint
Secara rasional semakin banyak pelanggan yang puas dan memiliki pengalaman yang baik, maka otomatis menurunkan jumlah pelanggan yang menyampaikan keluhan.
6.  Customer Works for you \
Jika demikian adanya yaitu semakin sedikit pelanggan yang complaint, dan sebaliknya semakin banyak pelanggan yang happy, dampak berikutnya pelanggan secara sukarela akan bekerja untuk produk dan jasa kita.
7.  Increase revenue and increase the profit
Semakin banyak pelanggan yang bekerja untuk kita, artinya semakin besar pula volume penjualan yang terjadi, sehingga meningkatkan penghasilan dan keuntungan korporasi.
8.  Growing company
Tidak ada korporasi yang menginginkan kondisi semakin menciut, mereka para pendiri, pemilik saham menginginkan korporasi tumbuh berkembang ke tingkat yang paling tinggi dan besar, dan ini hanya terjadi jika korprasi secara meyakinkan mampu mencetak laba yang signifikan yang dihasilkan oleh penjualan dan penghasilan yang tinggi dan berkelanjutan.
9.  Winning the competition
Jika korporasi mampu tumbuh menjadi besar secara berkelanjutan dan mantap beriringan dengan meningkatnya reputasi dan kredibilitas korporasi, sungguh meyakinkan korporasi tersebut akan memenangkan persaingan.
10.  Best choice employeer
Last but not least
ketika sebuah korporasi dikenal publik sebagai perusahaan besar yang bagus, yang tumbuh, yang tangguh dan memiliki reputasi, citra dan kredibilitas yang hebat. Tidak perlu kerja keras bagi bagian Human Resource untuk merekrut Best Talent employee. Merekalah yang justru akan datang berbondong-bondong bergabung dengan korporasi. Sebuah koporasi yang dihuni oleh Best Talent akan semakin kuat, kokoh dan mampu bersaing dengan penuh percaya diri. Ingat bahwa People makes Different.

Nah terbukti kan? Jika ada pelanggan Anda yang ngambek, jangan takut justru sebaliknya Anda wajib berkata, “Asyik kita dapat rezeki nomplok untuk kemajuan perusahaan, karena ada yang perhatian dengan produk dan jasa yang kita jual!"

Maka mulai saat ini pastikan seluruh anggota tim penjualan dan pemasaran anda yakin dengan kesadaran akan pentingnya dan dampak positif dari setiap keluhan yang disampaikan oleh pelanggan.

Berbagai keuntungan diatas mununjukkan hal positif ketika sebuah korporasi mampu tumbuh bersama dengan aneka ragam keluhan pelanggan. Jadi gimana dong? Jika ada pelanggan yang mengamuk? Mulai sekarang anda bisa menjawabnya dengan  "Siapa takut, karena itu pertanda sesuatu yang good.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com