Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinggi, Daya Serap India untuk Produk Teknologi Komunikasi

Kompas.com - 09/03/2015, 21:19 WIB


KOMPAS.com - Disarikan dari artikel di Forbes, India, pada kuartal terakhir 2014 terbilang tinggi menyerap produk teknologi komunikasi. Angkanya mencapai 90 persen dari periode sama pada 2013.

Secara rinci, media itu mewartakan bahwa produk teknologi komunikasi itu adalah ponsel pintar kelas murah, berharga di bawah 100 dollar AS. Catatan menunjukkan, kebanyakan orang tak mau menghabiskan 100 dollar AS untuk sebuah ponsel. "Teknologi mobile akan menjadi elemen inti dari kehidupan manusia. Ini tentang masalah dan peluang dalam komunitas global kita." Kata Vice President and General Manager of The Intel Platform Engineering Group Aicha Evans sembari menambahkan pada 2020, angka keterhubungan internet mobile mencapai sekitar 8 miliar orang.

Ponsel pintar telah menjadi dompet, kunci dan utilitas, membuat lebih banyak orang merasakan manfaat yang ditawarkan internet, dari mulai berkomunikasi sampai dengan transaksi jual beli daring. Sementara ponsel pintar berbiaya rendah telah tersedia selama bertahun-tahun. Para analis percaya jika harga tersebut turun lebih jauh lagi, ponsel pintar akan lebih mudah diakses oleh para pengguna internet mobile perdana, terutama di negara-negara berkembang.


Naik

Artikel Intel Free Press pada 2013 melaporkan bahwa NPS DisplaySearch memperkirakan penjualan ponsel pintar dengan biaya kurang dari 150 dollar AS akan naik dua kali lipat setiap tahunnya sepanjang  2010 dan 2016. Sementara, lembaga riset Strategy Analytics memperkirakan penjualan ponsel berbiaya rendah ini, bisa mencapai 500 juta unit pada 2015. Kemudian, lembaga riset Informa memperkirakan bahwa pada 2017, ponsel entry level (harga kurang dari 150 dollar AS) akan terjual lebih banyak dari ponsel pintar yang lebih mahal. Ponsel kategori ini akan terjual melebihi setengah dari penjualan keseluruhan pasar ponsel.

Di pasar inilah, chip seri Intel Atom X3 yang baru diluncurkan akan ikut bermain. Memulai debutnya dalam ajang MWC pekan lalu, chip X3 ditampilkan dalam 27 model ponsel pintar yang berbeda, mulai dari harga 75 dollar AS sampai dengan 200 dollar AS. Sebelumnya Intel Atom x3, lebih dikenal dengan teknologi Sofia yang merupakan singkatan dari Smart or Feature phone with Intel Architecture (Telepon pintar atau fitur dengan arsitektur Intel).

“Chip ini bertenaga dan murah dan akan mendorong tren industri ponsel pintar berbiaya murah dengan kemampuan tinggi ke arah yang akan sangat ekstrem," kata Christina Bonnington analis dari Wired.com.

"Untuk Intel, ini adalah pertama kalinya kami memiliki SOC (system-on-a-chip) yang terintegrasi dengan prosesor aplikasi, pencitraan grafis dan nirkabel," kata Evans.

Ia mengatakan, semua teknologi tersebut dikemas dalam sekeping kecil silikon seukuran kuku ibu jari kaki manusia.

CNET melaporkan bahwa system-on-a-chip biasanya lebih diinginkan oleh para pembuat perangkat karena mereka dapat membuat perangkat lebih ramping dan lebih bertenaga. Intel Atom X3 saat ini dilengkapi jaringan 3G, dan akhir tahun ini, akan berjalan di jaringan 4G LTE. Bluetooth, WiFi dan Global Navigation Satellite System tersedia dalam setiap keping x3.

Evans mengakui bahwa perusahaan teknologi lainnya telah melakukan hal semacam ini selama bertahun-tahun, tetapi integrasi yang kompleks merupakan bagian dari DNA Intel. Dia percaya penguasaan Intel akan Hukum Moore - dua kali lipat jumlah transistor pada satu chip setiap 18 bulan sampai dua tahun - memiliki potensi untuk mengubah dunia nirkabel.  "Apa yang terjadi ketika kita menerapkan Hukum Moore ke PC atau server yang menjalankan pengolahan data dan layanan Internet? Kami mengubah kehidupan masyarakat, kami mengubah jalannya kemanusiaan," kata Evans sembari menyebutkan bahwa 40 tahun yang lalu pengolahan data dilakukan dengan komputer ber-mainframe besar.

"Tapi sejak saat itu, Hukum Moore telah memungkinkan kita untuk mengubah kemampuan mainframe ke komputer pribadi, yang mengubah kehidupan kita di rumah, tempat kerja dan banyak tempat lainnya," katanya.

"Menerapkan hukum Moore, kita dapat merevolusi dunia ponsel seperti yang kami lakukan dengan PC dan server," imbuhnya.

“Intel memiliki kemampuan mengemas banyak kemampuan ke dalam chip yang lebih kecil akan mendorong apa yang tersedia untuk smartphone dan perangkat mobile,” pungkas Evans.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com