Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Pelabuhan Cilamaya Tuai Polemik, Presiden Belum Ambil Sikap

Kompas.com - 12/03/2015, 12:49 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Perwakilan Gerakan Masyarakat (GEMAS) Tolak Pelabuhan Cilamaya menyatakan bahwa Presiden belum mengambil keputusan apapun terkait Pelabuhan Cilamaya. Bahkan, Presiden Jokowi menegaskan belum pernah membahas secara eksplisit proyek yang saat ini menuai polemik tersebut.

"Presiden Jokowi telah menyampaikan kepada perwakilan GEMAS Cilamaya bahwa Istana Negara hingga saat ini belum membahas secara eksplisit rencana pembangunan pelabuhan Cilamaya," ujar Koordinator GEMAS Asep Saefullah dia Jakarta, Rabu malam (11/3/2015).

Lebih lanjut setelah mengetahui bahwa Presiden belum pernah membahas secara rinci proyek itu, dia semakin yakin bahwa ada pihak-pihak terutama di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang memaksakan diri membangun proyek yang dikomandoi oleh konsultan asal Jepang JICA (Japan International Cooperation Agency) itu.

Menindaklanjuti laporan itu, Presiden langsung membentuk tim untuk turun langsung ke Cilamaya melihat kondisi rill disana. Rencananya, hari ini tim tersebut langsung bekerja.

Seperti diketahui, proyek pembangunan Pelabuhan Cilamaya menuai polemik. Berbagai pihak seperti Anggota Komisi VII DPR RI, Pakar Migas, Pertamina, SKK Migas, dan Asosiasi Nelayan menolak pembangunan Pelabuhan di Cilamaya. Pasalnya, dilokasi itu terdapat anjungan minyak dan gas ONWJ yang menjadi penyuplai 60 persen kebutuhan pembangkit listrik Muara Karang.

Selain itu, ketersediaan bahan bakar gas PT Pupuk Kujang juga sangat tergantung pada suplai ONWJ yang akan berpengaruh terhadap produksi pupuk nasional bagi petani. Sementara itu, Kementerian Perhubungan sendiri menyatakan bahwa proyek itu akan jalan terus.

Namun, Kemenhub nampaknya akan melihat terlebih dahulu studi Bapenas dan BPPT dalam waktu dekat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Whats New
Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Whats New
Kinerja 'Paylater Multifinance' Tetap 'Moncer' di Tengah Gempuran Produk Perbankan

Kinerja "Paylater Multifinance" Tetap "Moncer" di Tengah Gempuran Produk Perbankan

Whats New
Kian Bertambah, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 19,75 Juta

Kian Bertambah, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 19,75 Juta

Whats New
Erick Thohir Resmikan Antara Heritage, Jadi Ikon Destinasi Wisata Sejarah dan Jurnalisme

Erick Thohir Resmikan Antara Heritage, Jadi Ikon Destinasi Wisata Sejarah dan Jurnalisme

Whats New
Medco Energi Bantu Ratusan Petani di Sumsel Budidaya Karet Organik

Medco Energi Bantu Ratusan Petani di Sumsel Budidaya Karet Organik

Whats New
Kemendag Fasilitasi Verifikasi Penyelidikan Antisubsidi Produk Aluminium Ekstrusi asal Indonesia oleh AS

Kemendag Fasilitasi Verifikasi Penyelidikan Antisubsidi Produk Aluminium Ekstrusi asal Indonesia oleh AS

Whats New
 IHSG Koreksi Tipis, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.000

IHSG Koreksi Tipis, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.000

Whats New
Komitmen PGN Perluas Pemanfaatan Gas Bumi di HUT ke-59

Komitmen PGN Perluas Pemanfaatan Gas Bumi di HUT ke-59

Whats New
Kementerian ESDM Lelang 5 Blok Migas di IPA Convex 2024, Ini Daftarnya

Kementerian ESDM Lelang 5 Blok Migas di IPA Convex 2024, Ini Daftarnya

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha Paytren Aset Manajemen

OJK Cabut Izin Usaha Paytren Aset Manajemen

Whats New
Fluktuasi Bitcoin Sedang Tinggi, Investor Diminta Pahami Kondisi Pasar

Fluktuasi Bitcoin Sedang Tinggi, Investor Diminta Pahami Kondisi Pasar

Whats New
AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Ada Momen Ramadhan, Penjualan Eceran Maret 2024 Melesat

Ada Momen Ramadhan, Penjualan Eceran Maret 2024 Melesat

Whats New
Menko Airlangga: Kemungkinan RI Resesi Hanya 1,5 Persen, Terendah di Dunia

Menko Airlangga: Kemungkinan RI Resesi Hanya 1,5 Persen, Terendah di Dunia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com