Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri ESDM: Belum Ada Pembicaraan dengan Pemda soal Blok Mahakam

Kompas.com - 12/03/2015, 17:36 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said membantah bahwa dirinya telah bertemu dengan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Awang Faroek Ishak sehubungan dengan pembagian kepemilikan saham di Blok Mahakam.

“Saya enggak pernah ketemu Awang Faroek. Soal Mahakam belum ada pembagian apa-apa,” kata Sudirman ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (12/3/2015).

Sudirman menegaskan, terkait pembagian saham blok Mahakam, pemerintah sepenuhnya menyerahkan kepada PT Pertamina (Persero). Saat ini Pertamina tengah memproses untuk transisi pengelolaan blok yang kini masih dioperasikan oleh Total E&P Indonesie.

Sementara itu, menyoal saham partisipasi atau participating interest (PI) pemerintah daerah, Sudirman bilang tidak ada aturan yang mengharuskan Pemerintah Daerah memiliki saham 10 persen. Menurut dia, berapa saham yang akan dimiliki Pemda Kaltim tergantung Pertamina.

Sementara itu, Kepala Unit Pengendalian Kinerja Kementerian ESDM, Widyawan Prawiraatmadja kepada wartawan mengatakan, pemerintah berharap ada transisi yang smooth dalam peralihan pengelolaan blok Mahakam. Untuk itu, dia meminta Pertamina segera masuk dan belajar dari kontraktor saat ini.

“Kita tidak mau transisi berjalan setelah kontrak abis. Jadi harus berjalan mulai dari sekarang. Harusnya dari lima tahun sebelumnya sehingga lebih ideal,” kata Wawan.

Dia bilang, tadinya Pertamina mau masuk ke blok Mahakam pada 2008-2009. Namun, hal tersebut urung terjadi. “Karena pemerintah zaman dulu tidak segera memutuskan. Yang sekarang sudah keburu terlambat, tapi dari pada tidak diputuskan, enggak apa-apa. Kita masih punya 3 tahun kurang dikit,” pungkas Wawan.

Sebelumnya, Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak menyatakan skema besaran saham untuk mengelola migas di Blok Mahakam telah disusun, baik saham yang akan dimiliki pemerintah pusat, daerah, hingga perusahaan nasional.

“Dari saham yang telah disusun ini, PT Total Indonesie masih memiliki sebanyak 30 persen, sedangkan selebihnya yang 70 persen merupakan saham untuk nasional,” kata Awang Senin, dikutip dari Antara.

Kemudian, lanjut dia, dari saham yang 70 persen secara nasional itu akan dibagi lagi, yakni untuk Pertamina sebanyak 51 persen dan untuk pemerintah daerah hanya 19 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com