Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Bank BUMN Tidak Boleh Diisi Sosok “Coba-coba”

Kompas.com - 20/03/2015, 17:18 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Masuknya sejumlah kader partai politik dikhawatirkan menurunkan kepercayaan publik terhadap bank-bank BUMN. Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik (PSEKP) Universitas Gadjah Mada, Anthonius Tony Prasetiantono mengatakan kondisi tersebut mengkhawatirkan, sebab bank-bank BUMN merupakan market leader di industri perbankan.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menduduki posisi puncak di industri perbankan, disusul PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kemudian di urutan ketiga ada PT Bank Central Asia Tbk (non-BUMN), dan kembali urutan keempat diduduki bank BUMN yakni PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Menurut Tony, mestinya pengisian jabatan komisaris benar-benar didasarkan pada reputasi dan kinerja di bidang ekonomi atau keuangan, dan bukan malah diisi dengan bidang-bidang lain yang rendah relevansinya dengan industri ini.

“Sosok seperti Darmin dan Rizal Ramli cocok. Mustafa juga oke. Tapi nama-nama lain, cukup banyak yang meragukan. Apalagi ada yang cuma berpengalaman sebagai politisi dan relawan,” kata Tony kepada Kompas.com, Jumat (20/3/2015).

Lebih lanjut Tony menuturkan kekhawatirannya atas kontribusi yang bisa diberikan jajaran baru dari kader parpol terhadap perkembangan bank.

Ia pun menyayangkan tidak optimalnya Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam menempatkan figur-figur yang tepat dalam posisi Dewan Komisaris (Dekom) bank-bank BUMN.

“Saya juga heran, jumlah komisaris malah semakin banyak di Mandiri dan BNI. Dari tujuh menjadi sembilan. Malah semakin gemuk,” sambung Tony.

Mestinya, kata dia, jumlah komisaris tidak perlu ditambah, tetapi diisi oleh sosok yang benar-benar kompeten dan memiliki jam terbang tinggi. “Bank-bank BUMN sebagai market leader tidak boleh diisi dengan sosok yang masuk kategori “coba-coba”. Terlalu riskan terhadap reputasi dan trust. Bisa menimbulkan reputational risk,” tandas Tony.

Sebagaimana diberitakan sejumlah kader partai politik duduk di kursi Dewan Komisaris beberapa bank BUMN. Salah satunya adalah Cahaya Dwi Rembulan Sinaga yang menjadi Komisaris Independen di Bank Mandiri. Cahaya tercatat menjadi caleg pada pemilu 2009 dari PDI Perjuangan di Kalimantan Tengah.

Selain itu, politikus Pataniari Siahaan yang juga menjadi komisaris di BNI. Pataniari tercatat menjadi anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan periode 1999-2004 dan 2004-2009. Ia sempat kembali menjadi caleg di Pileg 2014 namun gagal terpilih.

baca juga: Ini Politisi-Relawan yang Jadi Komisaris BUMN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com