Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Perekonomian Yakin Tidak Akan Ada Mafia Dalam Pengadaan Pertalite

Kompas.com - 21/04/2015, 11:08 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Rencana PT Pertamina (Persero) untuk meluncurkan produk bahan bakar minyak (BBM) varian baru, Pertalite, disambut baik oleh pemerintah. Pemerintah menyerahkan sepenuhnya langkah Pertamina untuk memberikan variasi produk lebih banyak ke konsumen.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil pun menuturkan, pemerintah tidak perlu mengadakan rapat koordinasi untuk peluncuran produk BBM beroktan 90 itu. Hanya saja, pemerintah memberikan arahan agar Pertamina tetap menyediakan premium bagi masyarakat.

Sementara itu, pengadaan Pertalite yang masih akan ada unsur impor, menurut Sofyan tidak akan menimbulkan peluang munculnya mafia migas, asal Pertamina bisa memenuhi syarat.

“Tidak akan ada masalah itu (Pertalite jadi mainan mafia migas). Yang penting bagaimana cara mengimpornya dan siapa yang mengimpor. Bagaimana mekanisme Pertamina mengimpor, karena mengimpor itu adalah sebuah kepastian,” kata Sofyan ditemui di sela-sela World Economic Forum on East Asia 2015, Jakarta, Selasa (21/4/2015).

Sofyan mengatakan, pemerintah menekankan kepada Pertamina untuk tetap menyediakan Premium. “Yang utama adalah ada Premium,” tegas Sofyan.

“Tapi ke depan entah tiga tahun mendatang Premium itu sudah tidak ada, itu menjadi kebijakan Kementerian ESDM. Tapi kan banyak sekali hambatan (untuk menghilangkan Premium), dari bikin refinary dan lain-lain,” kata Sofyan.

Akhir tahun lalu, Tim Reformasi Tata Kelola Migas mengerluarkan rekomendasi agar RON 88 atau Premium dihapus dan produksi RON 92 diperbanyak. Penghapusan RON 88 dilatarbelakangi penetapan harganya yang dianggap tidak transparan, di sisi lain tidak adanya acuan harga di pasar dunia. RON 88 diyakini menjadi celah permainan mafia migas, sehingga perlu dihapus.

Pekan lalu, dalam sebuah diskusi, anggota Tim Reformasi Tata Kelola Migas Agung Wicaksono, juga khawatir penetapan harga RON 90 atau Pertalite tidak transparan. Sebab, di luar Pertamina tidak ada pemain lain yang menjual produk sejenis RON 90. Artinya, kata Agung, masyarakat tidak memiliki referensi harga sebagai perbandingan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com