Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI Terapkan Standar Euro 2, Langkah Pertamina Jual Pertalite Dipertanyakan

Kompas.com - 21/04/2015, 13:49 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina dalam waktu dekat akan meluncurkan produk bahan bakar minta (BBM) baru yaitu Pertalite. Namun, kemunculan bensin jenis baru ini mengundang tanda tanya besar.

Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) mempertanyakan alasan Pertamina meluncurkan BBM baru dengan kandungan oktan 90 itu (RON 90). Padahal, sejak 1 Januari 2007 emisi standar kendaraan yang digunakan Indonesia yaitu standar EURO 2, yang bisa dipenuhi dengan bensin dengan oktan 91.

Executive Director KPBB Ahmad Safrudin dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (21/4/2015) menyatakan heran dengan Pertamina yang tak mengeluarkan produk bensin sesuai standar emisi Euro 2 yang digunakan Indonesia, padahal hanya berbeda 1 oktan.

Lebih lanjut dia mencurigai adanya akal-akalan dalam penentuan harga Pertalite nantinya. Pasalnya, di pasaran global tak ada BBM dengan kandungan oktan 90. "Ini ada upaya untuk menyesatkan masyarakat, kenapa? Kalau kita cari RON 92 atau RON 91. Di Google saja langsung ketahuan harganya (di pasar minyak dunia). RON 90 tidak ada, sehingga ada penyesatan informasi publik karena sulit dilacak harganya," kata dia.

Terkait dengan harga Pertalite yang sebelumnya pernah disebutkan sekitar Rp 8.000-Rp 8.300 per liter, dia menilai harga tersebut tak masuk akal. Berdasarkan hitungan KPBB dengan mengacu pada harga pokok penjualan dan struktur biaya BBM di Indonesia, harga bensin dengan oktan 92 saja hanya Rp 6.928 per liter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com