Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga BBM Mei Tetap, Premium Rp 7.300 Per Liter, Solar Rp 6.900 Per Liter, Minyak Tanah Rp 2.500 Per Liter

Kompas.com - 29/04/2015, 23:26 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan, harga bahan bakar minyak (BBM) penugasan jenis premium untuk distribusi di luar Jawa-Madura-Bali (Jamali) bulan Mei 2015 tetap. Dengan demikian, harganya masih Rp 7.300 per liter.

"Penetapan harga BBM Mei 2015 dengan mencermati harga minyak dunia dan perekonomian nasional saat ini dan berdasarkan regulasi yang ada. Dengan memperhitungkan harga rata-rata minyak dunia sebulan terakhir, 25 Maret–24 April, harga rata-rata minyak dunia sama. Dengan demikian, harga jual eceran BBM secara umum tidak dinaikkan per 1 Mei, atau harga tetap," ucap IGN Wiratmadja Puja, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, di Jakarta, Rabu (28/4/2015).

Wirat mengatakan, harga premium tersebut ditetapkan dengan acuan harga indeks pasar Singapura (MOPS) pada 25 Maret–24 April 2015 yang sebesar 70 dollar AS per barrel. Kendati ada tren kenaikan harga minyak dunia, Wirat menuturkan, pemerintah menetapkan harga BBM pada Mei berdasarkan banyak pertimbangan.

Harga BBM penugasan jenis premium pada Mei 2015 ditetapkan dengan asumsi kurs Rp 12.902 per dollar AS. Harga BBM Premium untuk distribusi Jamali diserahkan kepada Pertamina, setelah berkoordinasi dengan pemerintah.

Sementara itu, harga BBM jenis solar, baik untuk distribusi Jamali maupun luar Jamali, tetap Rp 6.900 per liter. Sementara itu, harga minyak tanah tetap sama, Rp 2.500 per liter.

Ancang-ancang kenaikan Pertamax

Secara terpisah, Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang menuturkan, seiring dengan tren kenaikan harga minyak dunia Januari-April 2015, harga keekonomian BBM harusnya naik. Pertamina berancang-ancang menaikkan harga jual Pertamax pada Mei 2015.

"Harga Super-nya Shell kemarin naik dari Rp 8.700 per liter menjadi Rp 8.950 per liter. Jadi, mestinya harga keekonomian BBM naik," kata Ahmad.

Bambang mengatakan, BUMN migas tersebut sudah menyampaikan kepada pemerintah tentang perkembangan harga minyak dunia. "Akan tetapi kan Pertamina milik pemerintah, dan pemerintah mempertimbangkan semua. Ya kita lihat, nanti pemerintah menyetujui (kenaikan) atau tidak," ucap Bambang.

Hanya, Bambang mengatakan, dilema yang dihadapi Pertamina saat ini adalah kemungkinan terjadinya migrasi pengguna dari Pertamax ke Premium. Migrasi bisa terjadi seandainya harga Premium tetap, tetapi harga Pertamax dinaikkan secara signifikan.

"Ya lari nanti konsumen Pertamax ke Premium. Makanya, kita butuh Pertalite untuk itu. (Oleh karena itu), kami akan menaikkan Pertamax, meski tidak besar," kata dia.

Saat ditanya kembali mengenai kisaran harga baru Pertamax, Bambang hanya mengatakan bahwa angka tersebut di bawah harga Super yang dijual Shell.

"Di bawah Shell. Sudah, sekarang selisihnya (dari Super) Rp 350 per liter. Ngisi aja sekarang. Kalau perlu, dipenuhin," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Earn Smart
Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com