Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Utang IMF akibat Ketidakpahaman Pembantu Jokowi di Istana

Kompas.com - 30/04/2015, 09:43 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Anggota Komisi XI DPR Misbakhun menilai polemik utang RI ke Dana Moneter Internasional (IMF) akibat ketidakpahaman orang-orang di sekitar Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut dia, pejabat di sekitar Presiden Jokowi tidak mengerti dalam membaca data soal instrumen special drawing right (SDR).

"Pembantu Presiden di Istana tidak mengerti soal SDR ini," ucap Misbakhun di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (29/4/2015).

Untungnya, lanjut dia, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, sebagai pihak bertanggung jawab soal hubungan dengan lembaga seperti IMF, sudah meluruskannya dengan baik. 

"Penjelasan Menteri Keuangan bagi saya sudah cukup sebagai bahan informasi kepada publik tentang posisi Indonesia terhadap IMF terkait apa yang disebut sebagai 'utang' tersebut," jelas Misbakhun. (baca: Utang Pemerintah ke IMF Lunas 2006)

Akibat kesalahan mengenai utang itu, Jokowi mendapat protes dari Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono. (baca: SBY Sebut Jokowi Salah Terkait Kritikan terhadap IMF)

Bahkan, IMF pun melalui Senior Resident Representative for Indonesia, Benedict Bingham angkat bicara. Ia menyatakan bahwa saat ini Indonesia tak memiliki kewajiban apa pun kepada lembaga internasional itu. (baca: Ribut-ribut soal Utang, IMF Pun Angkat Bicara)

SDR sendiri diberikan untuk semua negara anggota IMF. Menurut Bingham, saat ini Indonesia mendapatkan jatah SDR sekitar 2,8 miliar dollar AS atau Rp 36,4 triliun. Fasilitas tersebut saat ini tercatat sebagai kewajiban Bank Indonesia. Di sisi lain, kepemilikan SDR dicatat sebagai aset yang dimiliki bank sentral.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com