Pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listianto mengatakan, di Kementan masih banyak persoalan yang menggelayuti terutama mengenai target produksi komoditas pangan. "Berbagai kelangkaan (produksi) kemarin harus banyak berbenah," kata Eko, akhir pekan lalu.
Selain itu, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian juga dinilai kurang dapat bekerja dengan baik terkait dengan kenaikan beberapa kebutuhan masyarakat seperti bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji yang terjadi dalam waktu yang berdekatan.
Sebagai menteri koordinator, seharusnya Menko Perekonomian dapat mengatur rencana-rencana kenaikan harga kebutuhan masyarakat tersebut. "Ini berkaitan dengan dampak ke masyarakat. Daya beli masyarakat turun. Baru BBM naik, kemudian elpiji naik. Menko seharusnya atur ritme," kata Eko.
Meski demikian, Eko menilai ada beberapa kementerian yang menunjukkan kinerja yang baik. Diantaranya adalah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag). KKP dinilai responsif terhadap pencurian ikan ilegal dan masuknya kapal-kapal asing.
Sementara Kemendag dinilai baik kinerjanya dengan tidak terlalu cepat memberikan izin impor untuk komoditas-komoditas yang dapat dihasilkan didalam negeri. "Ada indikasi positif kemampuan, kuat untuk tidak impor walau ada tekanan," kata Eko.
Meski demikian bila di ranking 1-5, Eko memberikan penilaian 2,5 bagi kinerja menteri-menteri ekonomi Jokowi-JK di enam bulan pertamanya. Eko bilang, saat ini masih banyak program yang belum diimplementasikan oleh para menteri. (Handoyo)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.