Event tahun ini merupakan yang ketiga kalinya di Indonesia. Setiap tahun, Stream selalu menghadirkan hal yang berbeda karena segala sesuatunya dirancang oleh peserta. Lalu, apa kesan mereka dengan Stream Indonesia 2015?
Ananthya von Bronckhorst (Co-CEO ThinkWeb)
Awalnya, saya enggak tahu Stream itu apa. Saya mengikuti beberapa konferensi, biasanya datang, masuk ruangan, dengarin orang ngomong, keluar, ngobrol dengan orang. Di sini sangat menantang, kita diharapkan berpartispasi. Ini konferensi baru yang kamu harus aktif. Setahun dua kali boleh enggak ya? He-he-he. Menyenangkan gimana semua peserta harus terlibat
Ben Soebiakto (CMO Kapanlagi Network)
Di Stream Indonesia, kita banyak ketemu orang. Di industri digital perlu sekali network, perlu melihat point of view dari publisher, agency, menarik sekali pertemuan banyak network. Selain itu, kita bisa sharing. Setiap agency punya point of view, advertiser punya point of view. Kita masing-masing sharing inovasi baru yang bisa kita lakukan sehingga paradigma klien tidak tertutup dengan yang pernah mereka kerjakan.
Acara ini juga berbeda dengan conference pada umumnya yang tertata, pakaian rapi. Di sini beda. Lebih santai, semua membaur, tidak ada siapa agency, klien, bos, anak buah, semua membaur.
Harapannya, ke depannya lebih variatif. Sekarang lebih bagus ada blogger, content writer, dan lain-lain. Selain diskusi butuh masukan dari yang ada di global. Bisa diundang dari Jepang, Korea, selain dari kita sendiri juga ada dari global audiens.
JFlow (Musisi)
Collect information, connect the people, collaborate, itu yang ada di kepala gua soal Stream. Harapan, bigger, lebih diverse lagi dari sektor lain. Dari musisi baru gua sama Giring, perlu terutama indie karena ini event paling sempurna make connection dan bikin karya lo grow