Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Anda Harus "Menjinakkan" Senior

Kompas.com - 18/05/2015, 06:02 WIB

Oleh Jazak YA

KOMPAS.com - Pak Jay! Saya ada pertanyaan penting, baru saja saya dipromosikan menjadi District Sales Manager. Tentu saya senang dengan pengembangan ini, namun di saat yang sama saya juga sedih, karena saya harus memimpin rekan saya yang dulu satu tim dan setingkat dengan saya. Bukan hanya itu pak, masalahnya banyak diantara mereka lebih senior dari saya, bahkan ada yang selisih umurnya 5 tahun di atas saya, apa yang harus saya lakukan? Karena akhir-akhir ini mereka begitu berbeda dan berperilaku sinis terhadap saya?

Di atas adalah the most frequent questions, alias pertanyaan yang paling sering saya terima dari peserta training di kelas, juga di beberapa forum diskusi kajian Kepemimpinan.
Fakta tersebut jamak terjadi dan semakin banyak populasi mereka yang mengalami situasi yang menantang tersebut.

Sungguh tidak mudah memang memimpin dan mengelola anggota tim yang dulunya adalah sahabat. Apalagi sebagian dari mereka adalah tempat bertanya, alias senior Anda.

Berikut saya kembangkan apa yang kami sebut sebagai Ramuan 4T. Ramuan ini saya desain sedemikian rupa sehingga akan membantu anda bagaimana "menjinakkan" para senior tersebut. Agar mereka menjadi anggota tim yang manis tidak sinis dan tetap mendukung Anda sebagai pimpinan mereka.

Saya yakinkan Anda bahwa Ramuan 4T sebagaimana ramuan jamu atau herbal pada umumnya, memiliki rasa yang tidak mengenakkan, sering terasa pahit, getir namun percayalah dibalik itu ada khasiat dahsyat yang kuat.

Artinya, saat anda mengaplikasikan Ramuan 4T ini, tidak ada jaminan semuanya berjalan dengan enak, lancar dan mulus. Semua akan terasa pahit diawalnya.  Namun lihatlah apa yang terjadi setelahnya, tim yang Anda pimpin, termasuk para senior itu akan segera pulih, sehat, dan jinak.

Baik, inilah Ramuan 4T itu:
T yang pertama adalah Tingkatkan Apresiasi, artinya anda sebagai seorang manager dan leader harus meningkatkan rasa hormat anda kepada para senior atau rekan kerja yang sekarang menjadi anak buah anda.

Sikap sinis mereka terutama dipicu oleh prasangka mereka bahwa Anda akan “belagu” mentang-mentang sudah jadi bos. Mereka resah setelah dipromosikan Anda akan menjadi berbeda, dan akan memimpin mereka sesuka Anda.

Berikan rasa hormat anda kepada mereka secara tulus dan konsisten. Pastikan dengan bahasa verbal yang jelas bahwa meskipun Anda sekarang adalah atasan mereka, Anda tetap hormat atau respek kepada mereka sebagaimana dulu.

Dengan T yang pertama ini akan membangkitkan rasa nyaman bagi para senior itu, dan secara bertahap pasti mereka akan melakukan hal yang sama, respek kepada anda.

T yang kedua adalah Tingkatkan Kompetensi, bermakna anda sebagai atasan mereka, anda harus segera meningkatkan kompetensi yang terdiri dari skill (keahlian), knowledge (pengetahuan), dan Attitude (sikap).

Hal ini sangat penting, karena ketika mereka tahu Anda yang dipromosikan untuk memimpin mereka, para senior ini akan membandingkan kompetensi Anda dengan mereka. Kok bisa Anda yang termasuk kategori anak kemarin sore yang dipromosikan. Mengapa bukan mereka yang sudah puluhan tahun “nongkrong” di perusahaan tersebut.

Ketika Anda sukses meningkatkan kompetensi dengan mengikuti program training misalnya, maka jelas kompetensi Anda akan di atas mereka. Pastikan mereka tahu dan sadar bahwa kompetensi Anda telah meningkat, sehingga mereka bisa berpikir pantas Anda yang dipromosikan karena terbukti memiliki seuatu yang lebih di atas mereka.

Jika T yang kedua dilakukan secara konsisten, maka para senior itu akan menerima Anda karena Anda memang pantas atau layak. Anda pun akan melihat para senior itu akan bersikap manis seperti dulu, bahkan bisa lebih manis lagi.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com