Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiongkok Janji Bantu soal Beras Plastik

Kompas.com - 25/05/2015, 07:45 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Perdagangan Tiongkok Wang Shouwen dalam pertemuannya dengan Menteri Perdagangan RI Rachmat Gobel berjanji bahwa negaranya akan membantu menangani kasus beras plastik yang beredar di Indonesia.

Rachmat Gobel bertemu Wang Shouwen mengadakan pertemuan bilateral disela pertemuan menteri perdagangan (Ministers Responsible for Trade Meeting) APEC 2015 di Pulau Boracay, Aklan, Filipina, menurut siaran pers Kementerian Perdagangan, Minggu (24/5/2015).

Tiongkok berjanji untuk membantu Indonesia dalam menangani kasus beras plastik, yang diduga berasal dari Tiongkok.

Mendag Rachmat Gobel menyampaikan bahwa saat ini Pemerintah Indonesia tengah menghadapi permasalahan yang cukup menyita perhatian dengan beredarnya beras yang mengandung plastik di pasar Indonesia, yang diduga berasal dari Tiongkok.

Menanggapi masalah beras plastik yang beredar di Indonesia, Wamendag Tiongkok menyatakan turut prihatin dan menyadari peliknya masalah yang dihadapi Pemerintah Indonesia.

Oleh karena itu, Wang mengatakan Pemerintah Tiongkok berjanji untuk membantu Indonesia mengatasi masalah beras plastik.

Menurut Wang, Pemerintah Tiongkok saat ini hanya memberikan izin kepada satu pengusaha BUMN Tiongkok untuk melakukan ekspor beras, sehingga akan lebih mudah untuk melakukan penelusuran terkait peredaran beras plastik.

Pihak Tiongkok berjanji akan menyampaikan hasil penelusuran mereka kepada Pemerintah Indonesia secepatnya.

Pada kesempatan itu, Wamendag Wang juga menyatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu mitra strategis bagi perdagangan Tiongkok.

Selain itu, Tiongkok berharap Indonesia dapat lebih memainkan peran aktif dalam menjembatani kepentingan negara-negara yang tergabung dalam Kemitraan Ekonomi Regional Komprehensif (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP).

RCEP adalah usulan perjanjian perdagangan bebas (FTA) antara sepuluh negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan enam negara lainnya, yaitu Australia, Tiongkok, India, Jepang, Korea Selatan dan Selandia Baru.

baca juga: Ada yang Janggal di Kasus Beras "Plastik", Pengusaha Duga Ada Persaingan Tak Sehat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com