Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Beras Plastik, Kemendag Perketat Pengawasan Merek Beras

Kompas.com - 25/05/2015, 22:46 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan akan memperketat pengawasan merek dagang beras. Hal ini menyusul isu beredarnya beras plastik di sejumlah wilayah dalam beberapa waktu belakangan.

Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengatakan, Kemendag akan mengatur kembali semua merek dagang untuk beras. Tujuannya supaya semua merek beras yang beredar benar-benar terdaftar di Kemendag.

"Akan kita pantau siapa yang memproduksi barang-barang tersebut. Selama ini kita juga kurang paham siapa yang memproduksinya," kata Rachmat, Senin (25/5/2015) di Mapolda Metro Jaya.

Hari ini, Rachmat dan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti memang menyambangi Mapolda Metro Jaya. Kepolisian dan Kemendag akan membuat tim khusus untuk menyelidiki keberadaan beras plastik. Rachmat mengatakan, untuk mengetahui pihak yang memproduksi beras dalam suatu merek dagang, pihaknya akan mengoordinasikan dengan Kementerian Pertanian. Sebab, pihak itu lah yang paling bersentuhan dengan produsen produk beras.

Rachmat mengaku telah membahas soal isu beras plastik ini dalam rapat APEC. Ia sempat bertanya kepada menteri perdagangan negara-negara tetangga, seperti Malaysia terkait isu keberadaan beras plastik. Hasilnya isu tersebut tidak ada di Malaysia. Maka ia ingin membuktikan peredaannya di Indonesia atau memang beras plastik hanya sekedar isu. (Baca: Beras Plastik Menyebar di Negara Asia)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Whats New
Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Whats New
Nasabah Kaya Perbankan Belum 'Tersengat' Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Nasabah Kaya Perbankan Belum "Tersengat" Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Whats New
Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Work Smart
Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Whats New
Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Whats New
Kadin Sebut Ekonomi RI Kuat Hadapi Dampak Konflik di Timur Tengah

Kadin Sebut Ekonomi RI Kuat Hadapi Dampak Konflik di Timur Tengah

Whats New
Rupiah Tembus Rp 16.100, Menko Airlangga: karena Dollar AS Menguat

Rupiah Tembus Rp 16.100, Menko Airlangga: karena Dollar AS Menguat

Whats New
IHSG dan Rupiah Berakhir di Zona Hijau

IHSG dan Rupiah Berakhir di Zona Hijau

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com