Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecam Aturan Baru JHT, Serikat Buruh Ancam Mogok Nasional

Kompas.com - 03/07/2015, 09:46 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gabungan Serikat buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Gabungan Buruh Indonesia (GBI), mengecam aturan baru Jaminan Hari Tua (JHT) dalam BPJS Ketenagakerjaan. Bahkan, mereka mengancam akan mogok nasional jika aturan tersebut tak direvisi.

"Bila pemerintah tidak merevisi PP (Peraturan Pemerintah) JHT dan PP Jaminan Pensiun, maka GBI akan melakukan judicial review terhadap kedua PP tersebut dan mogok nasional," ujar Ketua Presidium Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Said Iqbal dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jakarta, Jumat (3/7/2015).

Lebih lanjut kata dia, gabungan serikat buruh menginginkankan pemerintah mengembalikan aturan terkait JHT tersebut ke aturan lama.

Seperti diberitakan, pemerintah baru saja merubah peraturan pencairan JHT dari 5 tahun 1 bulan masa kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, menjadi 10 tahun. Itu pun tak bisa dicairkan penuh melainkan hanya 10 persen.

"Tolak aturan baru JHT yang mengatur pengambilan JHT setelah masa kepesertaan 10 tahun dengan pengambilan JHT hanya 10 peran oleh karenanya kembalikan atau jalankan aturan JHT yang lama yaitu masa kepesertaan 5 tahun dan dapat diambil semua atau 100 persen dana JHT buruh," kata dia.

Untuk itu lanjut Iqbal, sebagai langkah pertama penolakan aturan JHT baru itu, gabungan serikat buruh akan melakukan aksi demonstrasi di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, hari ini mulai pukul 15.30 WIB sampai 18.00 WIB.

Selain mengecam dan menolak aturan JHT, gabungan serikat buruh juga akan menyuarakan penolakannya terhadap aturan iuran jaminan pensiun 3 persen dengan manfaat pensiun hanya 15 persen sampai 40 persen dari gaji terakhir.

Menurut gabungan serikat buruh, aturan itu dianggap memiskinkan buruh saat pensiun nanti. Mereka pun menuntut aturan itu segera direvisi. "Oleh karena itu manfaat pensiun buruh harus 60 persen dari gaji terakhir sama seperti pegawai negeri," kata Iqbal.

baca juga: Selain JHT, Ini Program BPJS Ketenagakerjaan yang Berubah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com