Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ihwal "Pacman" Bertarung di Gunung

Kompas.com - 11/07/2015, 21:16 WIB


KOMPAS.com - Manny Pacquiao, petinju asal Filipina, baru saja melakukan pengambilan gambar untuk iklan perusahaan jamu PT Sido Muncul Tbk. Rupanya, sosok pria bernama komplet Emmanuel Dapidran Pacquiao itu menarik perhatian Direktur Utama Sido Muncul Irwan Hidayat. "Pacquiao itu sosok yang terkenal," kata Irwan sebelum meresmikan program mudik gratis 2015 pada Sabtu (11/7/2015) di Jakarta.

Pengambilan gambar tersebut berlangsung di Kali Adem, Yogyakarta pada Kamis (9/7/2015). Kawasan Kali Adem terbilang dekat dengan puncak Gunung Merapi, gunung paling aktif di Jawa.

Dalam pengambilan gambar itu, Pacquiao yang karib dipanggil "Pacman" melakukan adegan bertarung dengan mantan petinju Indonesia, Chris John. Asal tahu saja, Chris John adalah salah satu bintang untuk produk Sido Muncul yakni Kuku Bima Energi. Tema iklan tersebut adalah "Garang di Gelanggang, Sayang pada Yang Malang". Andai tak ada aral melintang, iklan tersebut akan tayang pada 17 Agustus 2015.

Irwan lebih lanjut mengatakan bahwa "Pacman" adalah ikon yang bisa membawa Indonesia mampu bersaing di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Realisasi MEA bakal berlangsung tahun depan. "Saat MEA, produk Indonesia menjadi produk global. Begitu juga jamu," tutur Irwan Hidayat.

Berangkat dari situlah, Irwan mengaku menggandeng Pacquiao memperkenalkan produk Sido Muncul yakni Tolak Angin dan Kuku Bima Energi meluas ke ASEAN. Makanya, dalam tayangan iklan itu, perusahaan yang menjadi emiten Bursa Efek Indonesia (BEI) berkode SIDO tersebut akan diluncurkan dalam varian berbahasa Inggris. "Nanti akan ada teks terjemahannya dalam Bahasa Indonesia," tutur Irwan yang memilih menutup rapat-rapat data target penjualan ekspor SIDO menyambut MEA.      


Mudik gratis

Primus Direktur Utama PT Sido Muncul Tbk Irwan Hidayat memperkenalkan dua produk terbaru Tolak Linu dan Tolak Angin Care saat peluncuran program mudik gratis yang ke-26 pada Sabtu (11/7/2015).

Mudik kali ini adalah penyelenggaraan ke-26 sejak 1991. Awalnya, Sido Muncul membuat mudik gratis hanya untuk para pedagang jamu beserta keluarga mereka. Pada 2004, mudik gratis merangkul pula para pedagang asongan. Menurut Irwan, upaya ini merupakan dampak dari pengembangan perusahaan yang memunyai divisi baru yakni food. Divisi ini memproduksi Kuku Bima Energi, permen Tolak Angin, permen Jahe Wangi, dan permen Kunyit Asam.

Mudik gratis tahun ini memberangkatkan 20.000 orang menggunakan 320 bus. Ada tujuh kota tujuan yakni Cirebon, Kuningan, Tegal, Banjarnegara, Solo, Wonogiri, dan Yogyakarta. Catatan pihak Sido Muncul menunjukkan bahwa sejak mudik gratis pada 1991 tersebut, perusahaan sudah memulangkan sekitar 320.000 orang ke kampung halaman untuk merayakan Lebaran.

Menurut Irwan, tahun ini, Sido Muncul mengeluarkan ongkos mudik hingga mencapai Rp 5 miliar. "Terbesar untuk ongkos bus," kata Irwan Hidayat.

Dalam kesempatan mudik kali ini, lanjut Irwan, pihaknya meluncurkan dua produk terbaru yakni Tolak Linu dan Tolak Angin Care. Tolak Linu adalah produk herbal cair untuk meredakan pegal linu dan nyeri sendi. Sementara, Tolak Angin Care adalah minyak angin aromaterapi dalam kemasan roll on botol berukuran 10 mililiter.

WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA Sejumlah bus yang mengangkut pemudik hendak diberangkatkan di kawasan JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (21/7/2014). Sido Muncul menyelenggarakan mudik gratis yang ke-25 kalinya bagi 20.000 orang pedagang jamu se-Jabodetabek dengan menggunakan sekitar 310 bus dengan 7 kota tujuan di Jawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com