Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Pasar, Pertamina Salurkan 824 Ton Pertalite di 103 SPBU

Kompas.com - 22/07/2015, 14:24 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Pekan ini, PT Pertamina (Persero) mulai meluncurkan produk bahan bakar minyak (BBM) jenis baru yang dipasarkan dengan merek Pertalite. Uji pasar akan dilakukan di 103 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang berada di tiga kota yaitu Jakarta, Bandung, dan Surabaya.

VP Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro menuturkan, tahapan ini dilakukan untuk mengetes respon masyarakat akan keberadaan Pertalite. Pertalite yang mengandung kadar oktan 90 ini diharapkan akan diterima baik oleh pasar, mengingat saat ini menurut Wianda masyarakat sudah mengkonsumsi BBM dengan kualitas yang lebih baik.

Terbukti, katanya, selama arus mudik dan arus balik fase pertama Lebaran tahun ini, konsumsi Pertamax naik signifikan. Konsumsi Pertamax yang pada hari-hari biasa hanya 7.900 kiloliter, pada musim mudik Lebaran 1436 H mencapai 10.000 kiloliter. “Itu tren positif untuk BBM jenis non-subsidi. Kita berharap Pertalite juga sama (diterima baik),” kata Wianda ditemui di sela-sela halal bi halal Pertamina, Jakarta, Selasa (22/7/2015).

Wianda mengatakan, untuk tahap perkenalan ini Pertamina akan memasok 8 ton Pertalite untuk setiap SPBU. Artinya, Pertamina menyediakan setidaknya 824 ton Pertalite untuk 103 SPBU. Sementara itu, setelah uji pasar selesai Pertamina akan memasok Pertalite sesuai dengan permintaan pasar.

Sejauh ini, kesiapan peluncuran Pertalite sudah hampir rampung. Pertamina sudah memasang dispenser Pertalite di kota-kota uji pasar, dan membangun tangki timbun di rest area yang juga akan menjual Pertalite. Wianda mengatakan seluruh modal untuk pemasaran BBM jenis baru ini ditanggung Pertamina. “Kalau rata-rata satu SPBU itu Rp 60 miliar. Kalau investasi di SPBU CODO (Company Owned Dealer Operated), seperti rest area, semua infrastruktur BBM-nya Pertmina yang membangun. Biasanya pengusaha membangun rest area-nya dan fasilitas lainnya,” ucap Wianda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com