Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Aher: Serapan Anggaran di Jawa Barat Rendah karena Pemda Takut

Kompas.com - 26/08/2015, 14:32 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan tak menampik jika rendahnya penyerapan anggaran di provinsi yang dipimpinnya karena ketakutan pemerintah dalam teknis menggunakan anggaran yang berujung pada persoalan hukum.

"Saat itu, Presiden mengatakan bahwa salah satu hambatan serapan anggaran itu disinyalir karena ketakutan dari penegakan hukum yang sangat keras gitu ya, sehingga mau lelang, mau pejabat pembuat komitmen itu ragu - ragu (menggunakan anggarannya karena takut hukum). Itu situasinya, penyerapan anggaran rendah situasinya mandeg," kata pria yang akrab disapa Aher ini di Bandung, Jawa Barat, Rabu, (26/8/2015).

Menurut Aher, soal "ketakutan" mengguanakan anggaran bukan hanya terjadi di pemerintahan Provinsi Jawa Barat saja, tapi, juga di seluruh provinsi di nusantara ini. "Di mana-mana lah (bukan hanya di Jabar saja). Itu kan situasi nasional, karena situasi nasional, (gubernur, bupati/wali kota, kepolisian, kejaksaan) dikumpulkan semuanya," kata Aher.

Dalam rapat di Bogor beberapa hari lalu itu, Aher mengaku mendapat instruksi dari Presiden Jokowi agar kepala daerah agar tak segan - segan dalam mendayagunakan anggaran, apalagi untuk menyokong terciptanya program pembangunan.

"Kemarin Pak Jokowi mengumpulkan supaya kita tidak ragu - ragu untuk melaksanakan belanja negara, belanja ABPD, APBN," kata Aher.

Selain itu, diimbau agar jangan takut lagi dengan persoalan hukum karena Presiden sudah menginstruksikan kejaksaan dan kepolisian untuk tidak memperkarakan langsung temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), soal kekeliruan penggunaan anggaran oleh kepala daerah.

"Kalau ada penyimpangan, ya, diteliti dulu lebih dalam, apakah penyimpangannya itu disengaja atau tidak disengaja," kata Aher.

Seperti diketahui, Jawa Barat merupakan provinsi yang masuk lima besar dengan serapan anggaran terendah. Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal Keuangan Daerah Kemendagri Reydonnyzar Moenek.

Lima provinsi itu diantaranya, Kalimantan Utara dengan 18,6 persen, DKI Jakarta 19,2 persen, Papua 21,7 persen, Jawa Barat 25,5 persen, Riau 25,5 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com