Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Mana Asal Duit Para Youtuber?

Kompas.com - 17/09/2015, 06:07 WIB

Oleh Dedy Dahlan
@dedydahlan

KOMPAS.com - Google pasti punya dukun yang sangat sakti, atau mungkin intuisi bisnis yang sangat kuat, waktu mereka memutuskan membeli YouTube pada tahun 2006. YouTube yang pada saat itu hanyalah sebuah situs kecil independen yang baru berumur setahun, dibeli dengan harga bombastis 1,65 miliar dollar AS atau setara Rp 23,76 triliun (kurs Rp 14.000 per dollar AS)  yang membuat seluruh dunia kaget. Emang seistimewa itukah?

Namun pertanyaan tentang keistimewaan YouTube itu terjawab dengan hampir segera, karena sejak pembeliannya hingga saat ini, YouTube telah menjadi nama terbesar di dunia internet! Nama yang bukan hanya menghasilkan uang jauh lebih besar untuk Google, tapi juga untuk sebagian besar penggunanya!

Baik direncanakan atau tidak, YouTube berkembang menjadi semacam industri tersendiri, dengan pengguna yang dapat menjadikan YouTube sebagai lahan untuk peluang mendapatkan income, atau bahkan sebagai profesinya!

Mereka ini lebih akrab disebut dengan istilah “YouTuber”.

YouTuber, baik individu, kelompok, komunitas, hingga perusahaan besar, memproduksi video- video uniknya sendiri, khusus untuk ditampilkan di YouTube, dan percaya nggak percaya, sebagian dari mereka berhasil meraih kesuksesan dan menjadikan YouTube sebagai sumber mata pencaharian.

Dengan membuat video sesuai Passion mereka, YouTube membantu mereka menjadi passionpreneur!

Tetapi sebenarnya, dari mana asal uang dan income para YouTuber ini? Mengingat kita sebagai penonton tidak membayar sama sekali untuk menonton karya mereka, bagaimana mereka mendapatkan uang?

Ada beberapa cara atau potensi yang menjadi sumber uang para YouTuber.

Pertama, adalah “Monetizing Options” dari Google/ YouTube
Ketika YouTuber, atau misalnya Anda, mengupload video di YouTube, Anda diberi pilihan untuk bisa menyalakan pilihan “Monetize” atau memonetisasi video itu. Ini artinya, Anda mengizinkan Youtube/ Google untuk menempatkan iklan di dalam video Anda, dan sebagai timbal baliknya, Anda akan mendapatkan bagi hasil dari iklan itu, dengan pembagian 45 persen untuk YouTube dan 55 persen untuk Youtuber/ Anda.

Pada dasarnya, ada tiga jenis iklan yang muncul dan dihitung sebagai sumber income. Iklan yang muncul di awal sebelum video, yang disebut “In- Stream Ads”, di pojok kanan atas halaman browser yang disebut “Display Ads”, dan yang ada di bawah video, “Overlay Ads”. YouTube dan Anda, mendapat uang setiap ada yang melihat iklan- iklan ini.

Sistem yang digunakan untuk menghitung jumlah pemasukan dari iklan ini adalah CPM, atau Cost Per Mille, artinya, nilai iklannya dibayar per 1.000 view video itu. Artinya 1 dollar AS CPM menunjukkan pengiklan akan membayar 1 dollar AS untuk setiap 1.000 view iklan itu di video Anda.

Anda bisa menonton video saya di atas untuk mendapatkan gambaran rumus CPM, rumus kasar estimasi, dan contoh perhitungan income dari iklan YouTube di video YouTube!

Kedua, “Brand Deals”
Memiliki subscriber dan viewer tinggi artinya Anda punya massa yang setia melihat video Anda. Dan di masa informasi ini, massa adalah raja. YouTuber yang memiliki massa bisa menarik banyak potensi untuk sponsor, pengiklan luar YouTube, atau bahkan program investor ke dalam channel  youtube-nya, dan ini adalah sumber income lainnya dari YouTuber.

Dengan mendapatkan sponsor, YouTuber bisa mendapatkan bayaran untuk menempatkan brand placement atau iklan di luar sistem Google dalam video mereka, dengan harga yang bervariasi, tergantung sepopuler apa channelnya, dan sedalam apa keuntungan para sponsor.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com