Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Golkar Dukung Harga Premium Turun, walau Pertamina "Rugi demi Rakyat"

Kompas.com - 08/10/2015, 04:46 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Politisi Golkar yang saat ini duduk sebagai anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Mohammad Misbakhun, tetap mendukung agar bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium turun harga.

Sebagaimana diketahui, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengumumkan, harga solar turun Rp 200 per liter, menjadi Rp 6.700. Penurunan harga solar akan diikuti penurunan harga Elpiji 12 kilogram, Pertamax dan juga Pertalite.

“BBM Premium pun sebenarnya masih bisa dimungkinkan untuk turun,” kata Misbakhun ditemui usai rapat di Gedung Senayan, Jakarta, Rabu (7/10/2015).

Menurut dia, penurunan harga Premium mampu mendorong daya beli masyarakat, serta menjaga daya tahan sektor riil. Misbakhun menjelaskan, penurunan harga Premium akan sedikit memberikan ruang bagi sektor riil yang bahan bakunya tergantung impor, yang saat ini sudah terbebani volatilitas nilai tukar.

Sementara itu, ditanya mengenai kerugian PT Pertamina (Persero) dari penyaluran Premium, Misbakhun meminta kerugian yang diklaim dikaji terlebih dahulu, apakah karena harga jual yang lebih rendah dari harga pasar ataukah karena inefisiensi. Namun, kata dia, apapun alasan di balik kerugian yang dialami Pertamina, penurunan harga Premium harus dilakukan.

“Pemerintah masih punya hak untuk menjalankan PSO (public service obligation). Pertamina itu kan BUMN. PSO bisa dikenakan ke Pertamina. Kalau memang rugi demi rakyat, kenapa enggak?” ucap Misbakhun.

Adapun subsidi yang dimaksud Misbakhun bukanlah subsidi pada harga jual Premium. “Jatah pemerintah dari dividen tidak diambil. Selesai kan?” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com