Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu: Emasnya di Indonesia, Masa Freeport IPO di AS?

Kompas.com - 16/10/2015, 13:42 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang PS Brodjonegoro menilai, mekanisme pelepasan saham (divestasi) PT Freeport Indonesia lewat penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) lebih bagus.

"Saya sih lebih baik masuk market supaya pendalaman pasar kita, khususnya pasar modal, menjadi kuat," kata Bambang, Kamis (15/10/2015) malam.

Menurut Bambang, melantainya Freeport di bursa saham Indonesia dapat mengurangi volatilitas yang selama ini dialami pasar saham.

"Supaya pasar modal kita enggak gampang volatile, harus makin banyak (saham) blue chip," ucap Bambang.

Lebih lanjut, dia mengatakan, saham blue chip yang saat ini didominasi emiten BUMN dan perbankan besar belumlah cukup untuk memperkuat pasar modal.

"Menurut saya, istilahnya wajiblah hukumnya (perusahaan berbasis SDA) IPO di Indonesia," ucap mantan Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) itu.

Bambang menambahkan, wajar apabila perusahaan di sektor ekstraktif listing di bursa Indonesia.

"Masa Freeport listing di AS, padahal emasnya, tembaganya, ada di sini. Kan ada ketidakadilan-lah," ujar Bambang.

Terkait pendapatnya ini, Bambang mengaku sudah menyampaikan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said.

Apabila disepakati divestasi Freeport lewat IPO, perlu ada perubahan regulasi Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2014. "Saya sudah ngomong ke Menteri ESDM. Ya kita masih harus cari cara supaya mereka masuk ke pasar modal," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com