Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Jokowi-JK, Impor Pangan Tetap Tinggi

Kompas.com - 21/10/2015, 10:11 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Guru Besar Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Andreas Dwi Santosa, menyampaikan dalam setahun pemerintahan Joko Widodo- Jusuf Klla, pembangunan pertanian belum memperlihatkan hasil yang signifikan.

“Impor berbagai komoditas pangan juga tetap tinggi, bahkan beberapa cenderung meningkat,” ujar Andreas dihubungi Kompas.com, Jakarta, Selasa (20/10/2015).

Andreas menuturkan, berdasarkan data Kementerian Pertanian dan Badan Pusat Statistik (BPS), impor beras bulan Januari-Juli 2015 sudah mencapai 222.000 ton, atau meningkat 41 persen.

Dengan ditandatanganinya kontrak impor beras sebesar satu juta ton, berarti impor tahun 2015 volumenya sama besar dengan impor tahun 2014.

“Hal ini menyiratkan tidak terjadi peningkatan produksi. Produksi sama atau bahkan cenderung menurun,” lanjut dia.

Di luar beras, pada periode sama, impor jagung sudah mencapai 2,1 juta ton, atau meningkat 26,8 persen dibandingkan periode tahun 2014. Sementara untuk komoditas kedelai terjadi peningkatan 1,9 persen, menjadi 1,37 juta ton pada Januari-Juli 2015.

Andreas mengatakan, data impor tersebut menyiratkan perbedaan antara fakta dan klaim produksi yang disampaikan Kementerian Pertanian.

Klaim yang sering disampaikan, yaitu produksi padi tahun 2015 akan meningkat 6,64 persen, jagung 8,72 persen dan kedelai 4,59 persen.

“Klaim yang tidak disertai fakta di lapangan ini telah menyebabkan tata kelola pangan tahun 2015 ini mencemaskan dan mengakibatkan gejolak harga pangan yang tinggi, yang merugikan masyarakat secara umum dan petani,” ucap Andreas.

baca juga: Setahun Jokowi-JK, Urusan Energi Masih Ngeri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com