Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: PMN untuk Percepat Proyek Infrastruktur

Kompas.com - 06/11/2015, 17:30 WIB

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa penanaman modal negara (PMN) dapat mempercepat pembangunan proyek infrastruktur di Indonesia.

"Kita menaruh PMN itu adalah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur. Jadi anggaran tidak hanya ditumpukkan di PU, tapi juga di BUMN," ujar Presiden usai meninjau proyek jalan tol Trans Sumatera di Lampung, Jumat (6/11/2015), seperti dikutip Antara.

"Untuk apa? Untuk mempercepat karena kalau BUMN itu misalnya diberikan Rp 5 triliun itu bisa men-deliver sampai 4,5, sampai 6 kali. Ini bedanya kalau dikerjakan kementerian," tambah Jokowi.

Menurut Presiden, PMN bertujuan untuk mendorong tempat-tempat yang belum menguntungkan. (baca: Bahas PMN, Pimpinan DPR Minta Jokowi Ganti Menteri yang Jadi Beban)

Selain itu, investor belum mau merintis proyek- proyek yang kurang menguntungkan seperti tol Trans Sumatera sehingga BUMN yang melakukan. 

Jokowi juga mencontohkan, dengan pengerjaan ruas tol Trans Sumatera yang peletakan batu pertamanya di laksanakan pada Juni 2015, terbagi atas empat seksi. (baca: PDI-P: Punya Deviden Rp 35 T, Rini Malah Minta PMN Rp 40 T)

"Memang di sini ada empat seksi yang dibangun oleh BUMN berbeda-beda seperti PT. PP (Pembangunan Perumahan), Wijaya Karya, Waskita dan Adhi Karya," ujar Jokowi.

Menurut Presiden, pengerjaan dengan melibatkan empat BUMN itu dapat mempercepat penyelesaian proyek infrastruktur tersebut. (baca: Jokowi Puas Lihat Perkembangan Proyek Tol Sumatera)

"Cara-cara kerja seperti ini akan mempercepat. Jadi kalau sudah dibebaskan, langsung dipotong kemudian langsung dicor seperti yang kita lihat di sini," ujar Jokowi.

"Karena BUMN tidak mencari untung. Itung-itungan seperti apa? Oleh sebab itu perlu diberikan PMN untuk mendorong tempat-tempat yang itung-itungan secara ekonomi belum menguntungkan. PMN itu arahnya ke sana. Sudah jelas sekali," kata Jokowi.

Lima pimpinan DPR sebelumnya bertemu Presiden di Istana Merdeka, Jakarta, untuk membicarakan APBN dan postur anggaran PMN. (baca: Kumpul di Istana, Ini yang Dibahas Jokowi dan Pimpinan DPR)

APBN telah disahkan dalam rapat paripurna DPR RI pada Jumat (30/10/2015). Adapun anggaran PMN yang mencapai Rp 39,42 triliun menuai penolakan dari mayoritas fraksi sehingga akan kembali dibahas dalam APBN Perubahan 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Whats New
Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Whats New
Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Whats New
Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com