Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Petral, Menteri ESDM Bantah Beda Pendapat dengan Dirut Pertamina

Kompas.com - 14/11/2015, 10:15 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said membantah berbeda pendapat dengan Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soetjipto mengenai hasil audit forensik terhadap PT Pertamina Energy Trading Ltd (Petral).

Kata Sudirman, dirinya dan Dwi hanya berbeda kata-kata.

"Mungkin Dwi menggunakan kata-kata yang berbeda, jadi tidak ada perbedaan pendapat," kata Sudirman di KPK, Jakarta, Jumat (13/11/2015).

Menurut Sudirman, perbedaan penggunaan kata antara dirinya dan Dwi bisa saja terjadi. Hal ini lantaran keduanya menyimpulkan dari laporan hasil audit.
 
"Tidak ada persilangan pendapat, yang kami jelaskan adalah summary dari laporan," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Sudirman dan Dwi Sutjipto terlihat berbeda pendapat mengenai hasil audit PT Petral. Dwi menyebut tidak ditemukan kerugian negara dalam hasil audit tersebut.

Sementara Sudirman menyebut adanya kerugian negara hingga Rp 250 triliun dalam pembelian minyak mentah melalui Petral sejak 2012 hingga 2014.

Sementara lembaga auditor Kordha Mentha telah melakukan audit forensik terhadap Petral sejak 1 Juli 2015 hingga 30 Oktober 2015.

Berdasar hasil audit, Tim Auditor menemukan terdapat sejumlah ketidakjelasan bisnis yang dilakukan Petral yang mengakibatkan harga BBM dan minyak mentah yang dibeli Pertamina lebih mahal dibandingkan harga di pasaran.

Hasil audit tersebut telah diserahkan kepada PT Pertamina. Meski belum menerima secara resmi, Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan, pemerintah bersalah jika tidak melaporkan hasil audit ini kepada KPK atau aparat penegak hukum lainnya. (Edwin Firdaus)

baca juga: Sudirman Said Blakblakan soal Freeport dan Petral

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com