Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bakal Dirakit di Surabaya

Kompas.com - 10/12/2015, 16:48 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang merupakan megaproyek konsorsium sejumlah perusahaan BUMN dan China akan dirakit di Surabaya, tepatnya di lahan bekas PT Garam.

"Partner China akan assembling KA Cepat. Dibangun di Surabaya di tanah ex PT Garam. Itu bisa untuk KA Cepat sampai KA jenis biasa," ungkap Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) yang juga ketua konsorsium BUMN Indonesia, Bintang Perbowo, di Jakarta, Kamis (10/12/2015).

Bintang menuturkan, partner China berkomitmen pula untuk menggunakan komponen lokal yaitu dari PT Inalum (Persero). Proyek patungan dengan nilai investasi mencapai 5,5 miliar dollar AS ini diharapkan bisa mulai konstruksi awal pada 2016.

Bintang juga menyampaikan, rencananya proyek kereta dengan jalur sepanjang 150 kilometer itu akan dibuat elevated.

"Kita pakai right of way jalan tol. Ini dibangun elevated untuk menghindari akuisisi lahan yang enggak selesai-selesai," jelas Bintang.

Pinjaman terputus

Sementara itu, untuk pendanaannya sendiri konsorsium telah memperoleh pinjaman dari China Development Bank sebesar 4,125 miliar dollar AS (75 persen dari investasi).

Bintang menambahkan, apabila proyek ini gagal, maka pinjaman tidak akan dibebankan pada induk usaha. "Ini kredit ke anak usaha. Itu terputus, di sana," ucap dia.

Sebagaimana diberitakan, BUMN RI dan BUMN China telah membentuk anak usaha patungan bernama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. BUMN RI memiliki saham 60 persen, dan BUMN China memiliki 40 persen di KCIC.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com