Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AP II: Bandara Soekarno-Harta Masih Kuat...

Kompas.com - 04/01/2016, 11:28 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebijakan pemerataan pergerakan pesawat di Bandara Soekarno-Hatta dari 72 menjadi 60 pergerakan per jam banyak dikritik para pengamat penerbangan.

Angkasa Pura II (AP II) sebenarnya yakin Bandara Internasional Soekarno-Hatta masih kuat melayani 72 penerbangan pesawat per jam. Hanya saja selama ini, trafik tersebut tidak merata.

"Bandara kita (Soekarno-Hatta) dengan 72 pergerakan per jam masih kuat," ujar Direktur Utama AP II Budi Karya Sumadi di Jakarta, Minggu (3/1/2015).

Bahkan, tutur dia, Menteri Menteri Perhubungan Ignasius Jonan punya ide menggabungkan terminal 1 dan 2. Bila itu terwujud, pergerakan pesawat di bandara terpadat Indonesia itu bisa mencapai 86 pergerakan per jam.

Tak sampai disitu, Budi juga yakin pergerakan pesawat bisa lebih banyak lagi. "Kalau kita insentifkan bahkan dalam satu statement Pak Menteri (Jonan) mengatakan bisa jadi 120 pergerakan per jam," kata Budi.

Untuk mencapai hasrat itu, dia mengatakan perlu adanya kerjasama yang semakin erat dengan Air Navigation (AirNav) untuk mengatur ruang udaranya. Selain itu, kerjasama penting lainya yakni dengan maskapai.

Sebelumnya, Kemenhub telah menerbitkan Instruksi Menteri No 19/2015 tentang pemerataan trafik penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta dari 72 menjadi 60 pergerakan per jam.

Pemerataan trafik pergerakan pesawat itu diterapkan bertahap mulai 2 Desember 2015 hingga tiga bulan ke depan.

Kemenhub ingin penerbangan lebih merata di setiap jamnya baik pagi, siang, sore atau malam. Dengan pemerataan penerbangan itu, Kemenhub berharap kepadatan bandara bisa berkurang di pagi dan sore hari.

"(Pergerakan pesawat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta) Kaya burung, pagi pergi, sore pulang. Persis kaya burung," ujar Direktur Perhubungan Udara Suprasetyo saat ditemui usai rapat kerja dengan Komisi V DPR RI, Jakarta, Senin (19/10/2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com