Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha NTT Enggan Jual Sapi Lewat Kapal Ternak?

Kompas.com - 22/01/2016, 14:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak pertama kali tiba di Jakarta pada 11 Desember 2015 lalu, kapal ternak yang mengangkut 353 ekor sapi dari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) sempat menjadi harapan turunnya harga daging di DKI Jakarta dan sekitarnya.

Kapal tersebut diproyeksikan sekitar dua kali dalam sebulan. Sambil menunggu lima kapal ternak lain untuk menambah armada pengangkutan sapi dari daerah ke Ibu Kota.

Namun hingga saat ini, belum ada lagi sapi asal NTT yang tiba di Jakarta, maupun dari daerah lainnya di Indonesia. Berhentinya operasi kapal ternak tersebut tak terlepas dari ketidakcocokan harga sapi antara yang diminta pemerintah dan yang diinginkan pengusaha sapi.

Direktur Utama Pusat Koperasi Unit Desa (Puskud) NTT Beni Subagiyo mengatakan sampai saat ini, pengusaha sapi dari NTT belum mau lagi menjual ternaknya ke pemerintah untuk diangkut di kapal ternak ke Jakarta. Hal itu terjadi karena adanya perbedaan harga antara yang dipatok pemerintah dan yang diminta para pengusaha.

Para pengusaha sapi NTT meminta agar harga sapi sebesar Rp 34.000 per kilogram (kg) timbang hidup di Karantina dan Rp 41.000-Rp 42.000 per kg timbang hidup sampai di Jakarta.

"Pertimbangan kami harga sapi di tingkat petani saja sudah sampai Rp 30.000 per kg," ujarnya kepada Kontan, Rabu (20/1/2016).

Sementara biaya angkutan dari petani ke karantina rata-rata Rp 2.000 - Rp 3.000 per kg. Dan Keuntungan yang didapatkan pedagang sekitar Rp 1.000 - Rp 2.000 per kg. Namun bila harga timbang di karantina di bawah Rp 34.000 dan di Jakarta di bawah Rp 41.000 maka pengusaha tidak mendapatkan untung.

Kendati begitu, pemerintah hanya mematok harga murah yakni sebesar Rp 31.000 - Rp 32.000 per kg di Karantina dan Rp 35.000 per kg sampai di Jakarta.

Dengan harga tawaran itu, pengusaha sapi memilih tidak menjual sapi ke pemerintah.

Akibatnya, sampai penghujung bulan Januari 2016 ini, kapal ternak yang sempat menjadi kebanggaan pemerintah belum lagi mengangkut sapi ke Jakarta. (Noverius Laoli)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com