Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkop Puspayoga Pastikan Bunga KUR Turun Jadi Tujuh Persen

Kompas.com - 19/02/2016, 15:00 WIB

KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Anak Agung Gusti Ngurah (AAGN) Puspayoga pastikan bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) turun jadi tujuh persen tahun depan. Saat ini, bunga KUR ada di posisi sembilan persen. Keputusan untuk kembali menurunkan suku bunga KUR merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap pelaku UKM.  "Pemerintah memberikan kepercayaan dan keberpihakan kepada masyarakat kecil sudah rill," ujar Menkop Puspayoga saat acara penyerahan simbolis KUR dan Kartu Izin Usaha Mikro Kecil (KIUMK) di Ngawi, Jawa Timur, Jumat (19/2/2016).

Pemerintah menyadari bahwa walaupun angka pertumbuhan ekonomi nasional sudah membaik, angka itu belum mampu menciptakan pemerataan kesejahteraan di tingkat masyarakat kecil.

Sementara itu, angka kemiskinan belum menurun secara signifikan. Maka dari itulah, pemberdayaan pelaku UKM dianggap perlu menjadi prioritas pemerintah.

Dengan menurunkan suku bunga KUR dari yang sebelumnya 22 persen menjadi 12 persen, dan terakhir sembilan persen dan bakal diturunkan lagi di angka tujuh persen pada tahun depan, pemerintah berharap kebijakan ini semakin meningkatkan gairah pelaku UKM dalam berproduksi. Apabila skala usahanya meningkatkan, UKM bisa berpotensi menyerap banyak tenaga kerja. "Ini sebuah langkah nyata bagaimana bisa mengurangi kemiskinan. Tanpa bunga KUR rendah tidak akan tercapai kemiskinan itu turun. Apapaun hebatnya kegiatan kita kalau pelaku usaha kecil tidak diperhatikan, kemiskinan tidak akan turun," katanya sebagaimana rilis yang diterima Kompas.com hari ini.

Pemerintah, kata Puspayoga, meminta peran bank pelaksana KUR harus terus meningkat dalam hal percepatan penyaluran KUR. Supaya, target pemerintah menyalurkan KUR minimal Rp 100 triliun hingga akhir 2016 bisa terserap. Bank pelaksana KUR saat ini adalah BRI, Mandiri, BNI, BPD Kalbar, dan BPD NTT. Jumlah ini ditambah dua bank untuk KUR TKI yaitu Maybank dan Sinarmas. "Untuk menggeliatkan kembali masyarakat gunakan KUR ini dan jangan kayak dulu lagi tidak efektif, ada hibah dulu sudah dipotong, sekarang tidak lagi semua harus diberikan kredit bunga ringan," ucap Puspayoga.

Tugas pemerintah lanjut mantan Wakil Gubernur Bali itu, adalah membina pelaku usaha. Sementara, KUR sebagai modal usaha.

Selanjutnya pelaku usaha diminta harus bisa memanfaatkan peluang ini untuk terus tumbuh dan berkembang.  "Tidak ada di dunia pelaku usahanya itu keliling kampung, nenteng-nentang barang dagangannya, tidak ada, itu hanya ada di Indonesia. Semangat ini kalau tidak dibina enggak bisa akan berkembang," kata dia.


Penyaluran

Dalam kesempatan kunjungan kerja tersebut, Menkop Puspayoga yang didampingi Deputi Bidang Pembiayaan Braman Setyo menyerahkan secara simbolis KUR dan KIUMK kepada pelaku UKM di kantor cabang BRI Unit Pasar Besar Ngawi. Penyerahan ini disaksikan Bupati Ngawi Budi Sulistyono, Ketua DPRD Ngawi Dwi Riyanto Djatmiko, dan wakil pimpinan wilayah BRI Malang Erizal.

Erizal mengatakan hingga Februari 2016, BRI Malang telah menyalurkan KUR kepada 44.543 pelaku UKM dengan jumlah plafon sebesar Rp 675,701 miliar. Lalu, BRI Malang juga menyerahkan KUR ritel kepada 882 UKM dengan jumlah plafon sebesar Rp 124,543 miliar.

Erizal menambahkan bahwa aktivitas penyaluran KUR di wilayahnya dilakukan setiap hari kerja. Setiap hari, rata-rata BRI ini mengalurkan KUR kepada 1.536 UKM dengan rata-rata jumlah plafon sebesar Rp 23,300 juta.

Sementara, untuk wilayah Ngawi, penyaluran KUR dilakukan kepada 1.268 UKM dengan jumlah plafon sebesar Rp 26,633 juta. Secara harian BRI Ngawi menyalurkan kepada 43 orang denga rata-rata jumlah plafon sebesar Rp 918 juta.

"Upaya kami menyalurkan KUR ini tidak lepas dari kerja sama yang baik dengan pemerintah daerah, yakni dengan memudahkan pelaku UKM mendapatkan IUMK sebagai salah satu syarat administrasi pelayanan KUR," lanjut Erizal.

Bupati Ngawi Budi Sulistyono mengaku program KUR ini sejalan dengan program pemerintah daerah untuk menyejahterakan masyarakat yang berbasis pembangunan desa. Prioritas program desa yang digalakkan adalah dengan membangun pasar desa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com