Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protelindo Borong 2.500 Menara Telekomunikasi XL Rp 3,56 Triliun

Kompas.com - 30/03/2016, 07:33 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber KONTAN

JAKARTA, KOMPAS.com - Anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) memenangkan lelang menara PT XL Axiata Tbk (EXCL) pada Selasa (29/3/2016).

Protelindo memborong 2.500 unit menara telekomunikasi XL senilai Rp 3,56 triliun.

Direktur Utama Protelindo Aming Santoso mengatakan, dengan penambahan 2.500 menara, jumlah menara milik Protelindo meningkat menjadi hampir 15.000 unit. "Kami tetap bisa menekan tingkat utang pada level rendah," ujar Aming.

Ia mengatakan, selama beberapa tahun ini, XL telah menjadi mitra Protelindo. Keduanya juga menandatangani Perjanjian Induk Sewa Menara. Setelah penjualan menaranya, XL akan menyewa kembali 2.432 menara yang dijual kepada Protelindo untuk jangka 10 tahun.

Kedua pihak menargetkan, transaksi ini tuntas akhir Juni 2016. Nantinya, Protelindo akan membayar XL dengan dana tunai. Direktur Protelindo Rinaldy Santosa mengatakan, dana untuk membeli menara XL sebagian besar berasal dari utang bank.

Protelindo mendapat komitmen pinjaman bank Rp 3 triliun. "Sisa pendanaan berasal dari kas internal perusahaan," ujar Rinaldy.

Berdasarkan laporan keuangan Sarana Menara per kuartal III 2015, total liabilitas jangka panjang Sarana Menara mencapai Rp 11,7 triliun. Utang jangka pendek sebesar Rp 2,3 triliun.

Ekuitas Sarana Menara tercatat sebesar Rp 19,2 triliun. Dengan pembelian terbaru, jumlah menara Sarana Menara kini lebih banyak ketimbang PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).

Per Desember 2015, Tower Bersama memiliki 11.389 unit menara telekomunikasi, 936 shelter-only, dan 64 jaringan DAS.

Tower Bersama

David Sutyanto, Analis First Asia Capital, mengatakan, Sarana Menara akan lebih mudah mengembangkan bisnis menara lewat akuisisi. "Perizinan membangun menara itu tidak mudah," ujarnya.

Penggunaan utang untuk mengakuisisi menara XL perlu diperhatikan. Menurut David, ekspansi Sarana Menara akan lebih gencar usai pembelian menara ini. Dan margin laba Tower Bersama masih lebih menarik.

Lucky Bayu Purnomo, Analis Danareksa Sekuritas menilai, saham Sarana Menara belum tentu direspons positif karena investor masih memperhitungkan beban bunga. "Di jangka panjang masih akumulasi buy sektor ini," kata Lucky. (Narita Indrastiti)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber KONTAN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com