Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simpan Dana di RI Jauh Lebih Menguntungkan, Mengapa Orang Superkaya Pilih Luar Negeri?

Kompas.com - 05/04/2016, 15:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dana milik nasabah superkaya yang nama-namanya dibocorkan dalam "Panama Papers" dan "Offshore Leaks" belum tentu ilegal. Namun demikian, hal itu patut untuk dicurigai.

(Baca: Tabungan Orang Indonesia di Singapura capai Rp 3.000 Triliun)

Salah satu pertimbangannya, jika nasabah superkaya menyimpan dana di Indonesia, mereka bisa mendapatkan bunga yang jauh lebih tinggi ketimbang negara lain. Sementara di luar negeri, suku bunga deposito berada di bawah 1 persen.

Jika menyimpan dana di Indonesia lebih menguntungkan, mengapa banyak orang kaya yang menyimpan dananya di luar negeri?

Pengamat perpajakan Parwito mengungkapkan, bisa saja aset nasabah superkaya yang disimpan di luar negeri tersebut legal karena membayar pajak. Akan tetapi, para pemilik harta itu ingin menghindari masalah lain, yakni aparat pennegak hukum seperti KPK.

"Orang superkaya tetap bayar pajak atas harta mereka, meskipun harta tersebut berasal dari korupsi, prostitusi, dan sebagainya. Namun yang lebih menjadi perhatian mereka adalah ingin menghindari kejaran aparat penegak hukum atas asal harta yang dihasilkannya," ujar dia kepada Kompas.com, Selasa (5/4/2016).

Parwito mengungkapkan salah satu yang membuat banyak orang superkaya memiliki rekening di negara lain adalah implementasi UU Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Penyitaan seluruh harta koruptor, seperti yang dialami mantan Kepala Korlantas Djoko Susilo dan mantan Bupati Bangkalan Fuan Amin menjadi preseden buruk bagi pemilik harta tersebut.

Menyimpan dana di luar negeri akhirnya menjadi pilihan utama, agar harta lebih aman. Meskipun di sisi lain, mereka tidak mendapatkan bunga sebesar di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com