Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jembatan Udara" Bakal Susul Tol Laut

Kompas.com - 31/05/2016, 14:13 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menggagas suatu konsep logistik ke daerah-daerah pedalaman atau pegunungan melalui "jembatan udara". Gagasan itu muncul di tengah berjalannya program tol laut. "Kami minta deputi kami untuk rancang konsep sejenis yaitu jembatan udara logistik," ujar Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli di kantornya, Jakarta, Senin (30/5/2016).

Sejak program tol laut berjalan tahun lalu, harga kebutuhan pokok dan sejumlah barang memang mengalami penurunan di daerah-daerah timur Indonesia, terutama di Papua,. Dari data yang dirilis pemerintah, harga beras di kawasan itu turun 22 persen dibanding sebelum ada tol laut. Selain itu, harga gula pasir turun 28 persen dan minyak goreng curah turun 15 persen.

Ada lagi, harga tepung terigu turun 29 persen, daging ayam ras turun 28 persen, telur ayam turun 49 persen, triplek turun 17 persen, dan semen turun 22 persen.

Namun, penurunan harga kebutuhan pokok dan barang hanya terjadi di daerah pesisir. Sementara di pedalaman, di pegunungan, harga-harga barang tetap saja mahal lantaran transportasi darat dan jalan ke daerah tersebut tidak memadai.

Bertolak dari hal itulah, muncul gagasan "jembatan udara" yakni pemanfaatan pesawat-pesawat kargo sipil maupun militer untuk keperluan angkutan logistik ke daerah-daerah yang sulit dijangkau melalui jalur darat.

Konsep tersebut bukanlah konsep baru. Dalam sejarah dunia, konsep penyaluran logistik dengan memanfaatkan pesawat-pesawat kargo ini sangat lumrah dilakukan pascaperang.

Di Indonesia, penyaluran logistik melalui pesawat militer juga kerap dilakukan. Hanya saja pemerintah menilai perlu ada penambahan intensitas penyaluran logistik ke daerah pedalaman.

Deputi Bidang Infrastruktur Kemenko Maritim Ridwan Jamaludin mengatakan, pemerintah akan memanfaatkan aset negara dalam pelaksaan jembatan udara. Aset negara yang dimaksud yakni pesawat Hercules milik TNI Angkutan Udara.

Ia berharap dengan pengerahan pesawat Hercules TNI,  barang-barang yang dibawa oleh kapal tol laut bisa langsung disalurkan ke daerah-daerah pedalaman. "Dengan Kemenhub, kalau jembatan udara pernah didiskusikan itu. Menggunakan Hercules. Sekarang juga sudah diangkut pakai pesawat, masalahnya masih diangkut pakai pesawat kecil-kecil, sehingga daya angkutnya minimum dan harga satuannya masih tinggi," kata Ridwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com