Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susi Minta Pengusaha Kapal Eks Asing Stop Adu Domba Antar-menteri hingga Lobi Istana

Kompas.com - 21/06/2016, 15:30 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta para pengusaha kapal eks asing untuk berhenti melobi sejumlah pihak.

Menurut Susi, pihak-pihak yang dilobi pengusaha mulai dari media, kementerian lain, hingga Istana Negara.

"Saya mohon, saya mengimbau, sudahlah sekarang ikan banyak silahkan investasi, stop mengadudomba antar menteri, termasuk mengetok pintu Istana," ujar Susi di Kantor KKP, Jakarta, Senin (21/6/2016).

Lobi pengusaha kapal eks asing kata Susi, dilakukan agar pemerintah melunak dan memperbolehkan kapal eks asing kembali beroperasi.

Meski para pengusaha kapal eks asing melobi media hingga sampai ke Istana, Susi menegaskan bahwa ia tidak akan bergeming.

Sebab, Susi mengatakan bahwa kebijakan yang diambil KKP sudah mendapat izin Presiden Joko Widodo.

Seperti diketahui, Susi menerapkan kebijakan moratorium kapal eks asing dan pelarangan bongkar muat kapal di tengah laut atau transhipment.

Kebijakan itu membuat ribuan kapal eks asing yang awalnya beroperasi di laut Indonesia tidak bisa melaut. Dari hasil analisis evaluasi yang dilakukan KKP, 1.132 kapal eks asing yang ada di 33 pelabuhan hanya dimiliki oleh 187 perusahaan atau pemilik.

Rinciannya, 374 kapal milik China, 280 kapal milik Thailand, 216 milik Taiwan, 104 kapal milik Jepang, dan 98 kapal milik Filipina.

Menurut Susi, kebijakan itu membuat banyak pengusaha melakukan berbagai cara agar kapal-kapal eks asing bisa kembali beroperasi.

Salah satu cara yang diyakini Susi adalah membuat isu pemerintah melakukan deindustrialisasi sekor perikanan.

"Jangan membuat isu yang tidak benar, jangan hasut yang tidak benar. Kalau keberatan, silahkan PTUN-kan kami," kata Susi.

Kompas TV Ini Kronologi Penembakan Kapal Tiongkok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com