Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Susi: Kerusakan Terumbu Karang Sudah Mencapai Raja Ampat

Kompas.com - 13/09/2016, 19:30 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengungkapkan, kerusakan terumbu karang akibat penggunaan bom ikan bisa terlihat di kawasan Indonesia Timur.

"(Bahkan) Kerusakan sudah mencapai Raja Ampat," ujar Susi di Terminal Kontainer Peti Kemas Kali Baru Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (13/9/2016).

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan bahwa praktik penangkapan ikan menggunakan bom ikan masih marak terjadi. Sejumlah daerah di Indonesia timur menjadi kawasan paling marak pengunaan bom ikan.

Susi menyebutkan, kawasan yang masih menggunakan bom ikan meliputi Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga Papua Barat. Biasanya bom ikan digunakan untuk menangkap ikan kerapu merah.

Menteri asal Pangandaran, Jawa Barat, itu mangatakan bahwa saat ini 65 persen terumbu karang di Indonesia rusak lantaran penggunaan bom ikan.

Susi sempat menyebutkan ada peran mafia perikanan di balik pengunaan bom ikan oleh para nelayan.

"Itu jaringan dari mafia bom ikan. Jadi masyakarat disuplai untuk mengebom," ujar Susi saat jumpa pers di rumah dinasnya, Jakarta, Kamis (4/8/2016).

Pernyataan Susi bukan tanpa dasar. Belum lama ini Bea Cukai, dan Polisi Air (Polair) menangkap kapal yang membawa bom ikan dalam jumlah besar di Medan, Pangkep, dan Kendari.

Selain kota-kota tersebut, Susi mengatakan bahwa Nusa Tenggara Timur (NTT) juga menjadi pusat penggunaan bom ikan.

"Kerusakan sumberdaya alam luar biasa yang disebabkan bom ikan. Koral dan sumberdaya perikanan hancur dan tidak bisa diperbaiki dalam waktu singkat karena membutuhkan waktu bertahun-tahun. Koral itu hanya tumbuh dua cm per tahun," kata Susi.

Susi mengatakan, pemerintah akan mengambil langkah tegas kepada siapapun yang terbukti menyuplai bom-bom ikan kepada para nelayan. (Baca: Susi Ungkap Ada Jaringan Mafia yang Suplai Bom Ikan ke Nelayan )

Kompas TV Koper Berisi Detonator Bom Ikan Diamankan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Whats New
Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com