Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Punya "Brand" Bikin Indonesia Sulit Bersaing

Kompas.com - 07/10/2016, 18:47 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Daya saing industri nasional dinilai masih lemah. Padahal, Indonesia berpotensi menjadi basis produksi sehingga mampu bersaing di tingkat kawasan.

Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengungkapkan, pada era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Indonesia masih mengandalkan perdagangan dan investasi dengan Singapura. Padahal, pada saat yang bersamaan Indonesia bersaing ketat dengan Vietnam.

"Banyak industri kita menang di ASEAN, seperti industri makanan, minuman, dan telekomunikasi, tidak ada yang bisa kalahkan Indonesia. Setahun kita bisa jual 50 juta ponsel, negara lain tidak bisa," jelasnya saat menghadiri Launching dan Talkshow Buku Inisiatif KAFEGAMA di Jakarta, Jumat (7/10/2016). 

Airlangga menjelaskan, industri makanan dan minuman nasional sangat unggul di tingkat ASEAN yang membuat negara lain sulit untuk menyaingi.

Akan tetapi, imbuh Airlangga, industri Indonesia memiliki kelemahan, yakni tidak memiliki "brand" atau merek yang kuat di negara lain.

"Kelemahan kita dari sisi industri, tidak punya nama. Kadang pakai nama Nike, Adidas, seperti produk garmen untuk produk multinasional. Seperti Sony, Toyota, Honda, dan lainnya, pabriknya besar di Indonesia tapi brand-nya punya negara lain," ungkap Airlangga.

Oleh sebab itu, Airlangga menyatakan pihaknya alan mendorong pusat inovasi sebagai bagian dalam peningkatan industri nasional.

Tujuannya agar sumber daya manusia di Tanah Air memiliki keterampilan dan keahlian untuk dapat bersaing di regional maupun internasional. 

"Kita tidak hanya mengembangkan dari sisi hardware, tapi software juga. Kita mau bangun innovation center, supaya sumber daya manusia kita terangkat," tutur Airlangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 13 Bandara yang Layani Angkutan Haji 2024

Daftar 13 Bandara yang Layani Angkutan Haji 2024

Whats New
Kapan Dividen Dibagikan? Ini Penjelasan Lengkapnya

Kapan Dividen Dibagikan? Ini Penjelasan Lengkapnya

Earn Smart
Adik Prabowo Bangun Pabrik Timah di Batam, Bidik Omzet Rp 1,2 Triliun

Adik Prabowo Bangun Pabrik Timah di Batam, Bidik Omzet Rp 1,2 Triliun

Whats New
SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

Whats New
PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

Work Smart
Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Whats New
Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Whats New
Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Whats New
478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Whats New
Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Earn Smart
Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com