Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penutupan Pabrik Gula Akan Dilakukan Secara Bertahap

Kompas.com - 22/10/2016, 07:08 WIB
Kontributor Jember, Ahmad Winarno

Penulis

JEMBER, KOMPAS.com - Direktur Utama PTPN XI, Dolly P Pulungan, mengatakan bahwa penutupan sembilan pabrik gula (PG) di Jawa Timur akan dilakukan secara bertahap.

Sembilan pabrik yang akan ditutup di antaranya PG Rejosari, Kanigoro, dan Purwodadi di Madiun, lalu PG Toelangan dan PG Watoetoelis di Sidoarjo, kemudian PG Meritjan di Kediri, dan tiga PG di Situbondo, yakni PG Pandji, PG Olean, dan PG Wringinanom.

“Jadi tidak benar jika penutupan itu dilakukan sekaligus, tetap akan dilakukan secara bertahap,” ungkap Dolly, Jumat (21/10/2016), di Jember, Jawa Timur.

Menurut Dolly, pabrik yang akan ditutup tersebut rata-rata berusia di atas 100 tahun.

“Jadi rata-rata sudah tua-tua usianya, tetapi penutupannnya bisa tiga tahun, atau bahkan empat tahun lagi, sambil lalu kita lakukan studi,” tegas dia.

Pabrik gula yang ditutup, lanjut Dolly, tidak akan dibiarkan begitu saja, namun akan diubah fungsinya.

“Misalnya di Kabupaten Situbondo, kan ada tiga pabrik gula yang akan ditutup. Jadi satu pabrik kami ubah jadi pabrik pupuk dan dua (lainnya) kami jadikan pabrik maintenance. Kalau kami punya pusat perbengkelan, kan tidak perlu kerjasama dengan rekanan, karena kami punya pabriknya sendiri,” tegasnya.

Dengan perubahan fungsi pabrik gula tersebut, diharapkan tidak akan berdampak terhadap rasionalisasi besar-besaran terhadap karyawan.

“Kan tetap dikaryakan atau digandeng untuk menjalin kemitraan dengan kami. Kalau yang waktunya pensiun, ya tetap pensiun, jadi alamiah saja,” ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, pemerintah melalui Kementerian BUMN akan menutup sejumlah pabrik gula di Jawa Timur. Alasannya, dalam rangka re-grouping BUMN serta meningkatkan efisiensi. Pabrik gula yang ditutup adalah yang berada di bawah pengelolaan PTPN IX, X, XI, dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI).

(Baca juga: Di Depan Dirut PTPN XI, Petani Tebu Ungkap Curhat soal Penutupan Pabrik Gula)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com