Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Bersih Grup Astra Turun Tipis

Kompas.com - 31/10/2016, 19:42 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Astra Internasional Tbk (ASII) membukukan laba bersih sebesar Rp 11,27 triliun dalam sembilan bulan pertama 2016, atau turun enam persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 11,99 triliun.

Laba bersih per saham menjadi Rp 279 dari Rp 296. Pendapatan bersih pada sembilan bulan pertama tahun ini dilaporkan mencapai Rp 132,29 triliun atau melorot empat persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 138,17 triliun.

Presiden Direktur Astra Internasional Prijono Sugiarto mengatakan, ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik empat persen dibandingkan akhir tahun 2015, menjadi Rp 105,70 triliun pada akhir 30 September 2016. Dengan demikian, nilai aset bersih per sahamnya menjadi Rp 2.611 dari akhir 2015 yang sebesar Rp 2.521.

Prijono mengatakan, laba bersih Grup Astra selama sembilan bulan pertama menurun, walaupun terjadi kenaikan keuntungan pada sektor otomotif dari peluncuran produk baru. "Penurunan ini disebabkan oleh pelemahan harga komoditas yang berpengaruh negatif terhadap sektor alat berat dan kontraktor penambangan," kata Prijono melalui keterangan tertulis, Senin (31/10/2016).

Selain itu kenaikan signifikan pada provisi kerugian atas pinjaman yang diberikan pada PT Bank Permata Tbk berujung terhadap menurunnya kontribusi dari sektor bisnis jasa keuangan. Prijono memaparkan, di segmen otomotif group, laba bersih naik 12 persen menjadi Rp 6 triliun. Sebagian besar berkat peluncuran model baru yang turut berdampak positif terhadap margin. "Penjualan mobil naik 2 persen menjadi 783.000 unit. Namun, penjualan motor turun 10 persen menjadi 4,4 juta unit," kata Prijono.

Sementara itu, dari segmen jasa keuangan group, laba bersih melorot 31 persen menjadi Rp 2,1 triliun. Bank Permata, yang mayoritas sahamnya (44,6 persen) dimiliki perseroan, mencatat kerugian bersih Rp 1,2 triliun pada sembilan bulan pertama tahun ini.

Segmen alat berat dan pertambangan mengalami penurunan kinerja paling dalam, dengan laba bersih yang terkoreksi hingga 43 persen, menjadi Rp 1,9 triliun. PT United Tractors Tbk (UT) yang 59,5 persen sahamnya dimiliki perseroan, melaporkan laba bersih Rp 3,1 triliun atau anjlok 44 persen.

Beruntung, dari segmen agribisnis grup laba bersih masih meningkat dari Rp 116 miliar menjadi Rp 913 miliar. PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL) melaporkan laba bersih sebesar Rp 1,1 triliun, meroket dari periode sama tahun lalu yang hanya Rp 145 miliar.

Segmen infrastruktur dan logistik masih mencatatkan laba bersih Rp 213 miliar atau tumbuh 148 persen. Sedangkan, segmen properti juga naik signifikan dari Rp 5 miliar menjadi Rp 84 miliar.

Adapun segmen teknologi informasi sedikit tertekan 15 persen dengan laba bersih Rp 105 miliar. "Kinerja Grup Astra pada tahun ini diharapkan merefleksikan terus membaiknya kinerja bisnis otomotif, bersamaan dengan beberapa peningkatan kinerja di bisnis agribisnis serta sedikit pulihnya bisnis alat berat dan pertambangan, walaupun masih ada kekhawatiran terhadap tingkat kredit bermasalah di Bank Pertama," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com