Di Beberapa Daerah, Harga Sembako Naik akibat Cuaca

TANGERANG, KOMPAS.com - Aparat Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, telah melakukan penelitian kenaikan harga sembako akibat cuaca pada beberapa daerah penghasil sehingga pasokan berkurang.

Disperindag Pemkab Tangerang menemukan fakta bahwa harga cabai, beras dan bawang mengalami kenaikan tapi tidak begitu besar, hal tersebut karena cuaca yang buruk menyebabkan tanaman menjadi rusak.

"Petugas kami telah turun ke pasar tradisional untuk mengecek harga sejumlah komoditas," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Pemkab Tangerang Tubagus Bukhori di Tangerang, Senin (07/11/2016).

Demikian pula beberapa daerah sentra pertanian mengalami banjir menyebabkan tanaman sebagian mati dan ada juga yang mempercepat panen.

Bila musim hujan, tanaman cabai dan bawang rentan terhadap kegagalan panen, maka petani lebih awal memetik meski hasil yang diperoleh tidak maksimal.

Dia mengatakan harga cabai merah yang pekan lalu Rp 60.000 hingga Rp 62.000 per kilogram naik menjadi Rp 65.000 sampai Rp 71.000.

Namun harga bawang merah semula Rp 35.000 sampai Rp 36.000 naik menjadi Rp 41.000 hingga Rp 42.000 per kilogram.

Menurut dia, petugas telah memantau harga tersebut pada beberapa pasar tradisional seperti di Pasar Mauk, Sepatan, Balaraja, Cikupa dan Pasar Kronjo.

Dia mengatakan pihaknya tidak dapat menentukan harga karena ada Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 63 tahun 2016 tentang Harga Acuan Pembelian di Tingkat Petani dan Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen.

Sedangkan dalam Permendag tersebut diatur mengenai batasan harga kebutuhan pokok seperti beras, cabai, bawang, gula dan daging sapi.

Meski begitu, bila terjadi lonjakan harga yang begitu tinggi, pihaknya mengelar operasi pasar agar komoditas yang dibutuhkan warga tersedia.

Walau demikian, harga sembako mengalami kenaikan masih dalam taraf wajar dan konsumen masih mampu membeli.