Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Usaha Perlu Pahami Pentingnya Hak Paten

Kompas.com - 14/11/2016, 20:44 WIB


 
KOMPAS.com - Pelaku usaha, termasuk di bidang teknologi informasi, perlu memahami pentingnya hak paten dalam upaya pengembangan bisnis. Menurut data dari laman Kementerian Perindustrian, kemenperin.go.id, hari ini, jumlah pendaftar paten Indonesia terbilang menanjak dari tahun ke tahun.

Pada 2013 lalu, ada tercatat 7.450 pendaftar. Setahun kemudian, angkanya menjadi 8.023 pendaftar. Rerata pertumbuhan sampai dengan 2015 ada di kisaran 800 pendaftar.

Sebagai perbandingan, pertumbuhan jumlah pendaftaran paten dalam lima tahun terakhir di China mencapai 122.000 dengan jumlah pendaftar 928.177 pada 2014. Sedangkan, Korea Selatan angka pertumbuhannya mencapai 40.000 pendaftar dengan jumlah pendaftar 210.252 pada 2014.

"Kami juga sedang melakukan pendaftaran paten untuk produk teknologi kami," kata  Ari Sudradjat,  CEO PT Makmur Sukses Untung, dalam keterangan medianya hari ini.

Menurut Ari, kepemilikan hak paten menjadi penting untuk  mengembangkan produk temuan pihaknya untuk merebut pasar di Tanah Air.

Melalui piranti teknologi informasi yang berhubungan dengan gawai, Ari menerangkan bahwa pihaknya mengembangkan aplikasi Sleek Call. Aplikasi berbasis android ini bisa mengubah suara orang menjadi berbagai macam suara mulai dari robot, hantu, monster, tupai, zombie dan sebagainya. Total ada 40 jenis suara yang ditawarkan.

Pada bisnis ini, target pasarnya terbilang besar. Salah satu targetnya adalah pengguna yang suka berbuat iseng kepada rekan-rekannya. "Orang bisa berbuat iseng dengan suara-suara," kata Ari.

Untuk bisnis ini, Ari mengatakan pihaknya membenamkan dana investasi sekitar 20.000 dollar AS. Sampai dengan akhir 2017, pihaknya membidik 5 juta orang untuk mengunduh aplikasi ini.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Whats New
Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Whats New
Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Whats New
Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Whats New
Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com