Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Kapal Pembangkit Listrik dari Turki Menuju Indonesia

Kompas.com - 17/11/2016, 20:27 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Dua kapal pembangkit listrik dari Turki dilepas berlayar menuju Indonesia, awal pekan ini. Bersamaan, dua kapal lainnya dilepas berlayar menuju ke Myanmar dan Ghana.

Dua kapal pembangkit listrik yang dilepas menuju ke Indonesia itu adalah Karadeniz Powership Gokhan Bey dan Karadeniz Powership Yasin Bey, yang memiliki kapasitas 120 megawatt (MW).

Direktur Kar Powership Asia Pacific, Ufuk Berk mengatakan, Karadeniz Powership Gokhan Bey akan tiba di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Waktu kedatangan Gokhan Bey diperkirakan sekitar pertengahan Desember 2016 dan diperkirakan mulai beroperasi sebelum akhir Desember 2016," kata Berk melalui keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Kamis (16/11/2016).

Sementara itu, Yasin Bey diperkirakan tiba di Ambon pada kuartal I 2017. Selain kedua kapal itu, Berk menambahkan tentang rencana kedatangan Karadeniz Powership Dogan Bey ke Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dogan Bey yang berkapasitas 120 MW ini diperkirakan tiba di Kupang juga sekitar pertengahan Desember 2016 dan direncanakan akan beroperasi sebelum perayaan Natal 2016.

“Dogan Bey akan berlayar setelah Gokhan Bey. Tentu saja waktu perkiraan tiba semua kapal pembangkit listrik tergantung dari kondisi laut dan cuaca di perjalanan,” kata Berk.

Upacara keberangkatan dan pelepasan empat kapal itu sekaligus menandai proses pembuatan 14 kapal pembangkit listrik baru yang akan selesai pada tahun 2017.

Upacara keberangkatan dihadiri oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. Selain Erdogan, pelepasan kapal juga dihadiri oleh Perdana Menteri Binali Yidrim, Menteri Transportasi, Kelautan dan Komunikasi, Ahmet Arslan dan Chairman dari Galangan Kapal Sedef, Metin Kalkavan.

Kapal-kapal pembangkit listrik yang disewa PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) itu adalah milik Karpowership Company Ltd, sebuah perusahaan swasta Turki yang bergerak di pembangkitan listrik.

Board Member Karpowership Company Ltd. Zeynep Harezi mengatakan, kapal pembangkit cocok dioperasikan di wilayah kepulauan seperti di Indonesia. Itu karena pembangkit listrik terapung bisa segera dioperasikan di wilayah yang dilanda krisis listrik.

”Kapal ini bisa menjadi solusi dalam jangka 5-10 tahun untuk mengatasi krisis listrik di Indonesia. Untuk menghasilkan listrik, kapal itu dapat memakai bahan bakar jenis heavy fuel oil (mutunya di bawah solar) dan gas,” kata Harezi dikutip dari harian Kompas edisi 18 April 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com