Sindikasi 14 Lembaga Keuangan Biayai Tol Pejagan-Pemalang Rp 4,7 Triliun

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 14 lembaga keuangan menyepakati sindikasi pembiayaan proyek jalan tol Pejagan-Pemalang. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk bertindak pemimpin sindikasi sedangkan PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) sebagai Mandated Lead Arranger (MLA).

Sindikasi tersebut diikuti oleh Bank ICBC, Bank Panin dan Bank Artha Graha yang bertindak sebagai Arranger, serta bank-bank partisipan yaitu Indonesia Eximbank, Bank Sumut, Bank Jateng, Bank Sulselbar, Bank Nagari, Bank Kalteng, Bank DIY, Bank Maluku Malut, dan Bank BPD Jambi.

Pada perjanjian kredit ini, nilai proyek yang akan dibiayai sebesar Rp 4,7 triliun dari total kebutuhan anggaran pembangunan sebesar Rp 6,755 triliun.

BNI menyiapkan Rp 1 triliun untuk mendukung kredit sindikasi ini dan PT SMI menyediakan Rp 986,8 miliar. 

"Pembangunan jalan tol ini merupakan salah satu bagian penting dari Jaringan Jalan Trans Jawa (Jakarta - Surabaya), dan ditargetkan dapat beroperasi secara keseluruhan pada tahun 2018," kata Direktur BNI Putrama Wahju Setiawan dalam keterangan resmi, Rabu (30/11/2016).

Jalan Tol Pejagan–Pemalang adalah tol sepanjang 57,5 kilometer yang menghubungkan daerah Pejagan, Brebes dengan Pemalang, Jawa Tengah.

Jalan tol ini merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Jawa yang akan menghubungkan Merak, Banten hingga Banyuwangi, Jawa Timur.

Jalan Tol ini adalah kelanjutan dari Jalan Tol Kanci-Pejagan yang menghubungkan Cirebon dengan Kabupaten Brebes.

Pada tanggal 16 Juni 2016,  Tol Pejagan – Pemalang Seksi 1 dan 2 (Ruas Pejagan – Brebes Barat (14,20 km) dan Brebes Barat – Brebes Timur (6,00 km) diresmikan pengoperasiannya oleh Presiden RI Joko Widodo.

Sedangkan Seksi 3 (Brebes Timur – Tegal sepanjang 10,40 km) dan Seksi 4 (Tegal – Pemalang sepanjang 26,90 km ) sampai dengan saat ini masih dalam tahap konstruksi.

Hingga 18 November 2016, konstruksi Seksi 3 sudah sekitar 8,69 persen dan konstruksi Seksi 4 sudah mencapai 13,66 persen. Adapun pengadaan lahan untuk Seksi 3 mencapai 67,84 persen dan pengadaan lahan untuk Seksi 4 mencapai 83,56 persen.