Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Upaya Kementerian ESDM Pulihkan Dampak Gempa Aceh

Kompas.com - 20/12/2016, 17:06 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pascaperistiwa gempa bumi 6,4 Skala Richter (SR) yang mengguncang Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengirimkan Tim Tanggap Darurat (TTD).

Tim Tanggap Darurat tersebut terdiri dari Badan Geologi, Direktorat Jenderal (Ditjen) Mineral dan Batubara (Minerba), Ditjen Minyak dan Gas Bumi (Migas), dan Ditjen Ketenagalistrikan (Gatrik) guna mengupayakan pemulihan dampak gempa bumi tersebut.

"Hingga hari ini, TTD Kementerian ESDM sudah melaksanakan upaya pemulihan dampak gempa bumi Pidie Jaya, baik dari aspek geologi, tanggap darurat (oleh Ditjen Minerba), kemigasan, dan ketenagalistrikan," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Teguh Pamuji di Jakarta, Selasa (20/12/2016).

TTD Kementerian ESDM, yang dipimpin oleh Kepala Badan Geologi, Ego Syahrial telah bertugas sejak Kamis (8/12) lalu hingga keadaan darurat dinyatakan selesai oleh Pemerintah.

Dari aspek geologi, TTD Kementerian ESDM bertugas untuk melakukan pemeriksaan, penelitian, dan pemetaan daerah terdampak.

Hasil dari kegiatan tersebut digunakan sebagai dasar rekomendasi teknis untuk penanganan pascabencana, khususnya terkait dengan pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi, serta upaya untuk meningkatkan mitigasi.

Ego memaparkan, hasil pemeriksaan lapangan menunjukkan bahwa kejadian gempa bumi Pidie Jaya diakibatkan oleh pergerakan sesar aktif. Selain itu, lanjut Ego, kerusakan tersebar di Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, dan Bireun.

"Bencana terparah terjadi di Kabupaten Pidie Jaya, sehingga kejadian gempa bumi ini disebut gempa bumi Pidie Jaya," tutur Ego.

Akibat gempa bumi tersebut, terjadi retakan tanah yang mengakibatkan kerusakan jalan dan bangunan yang mengakibatkan berkurangnya daya dukung tanah yang mengakibatkan cairan di dalam tanah muncul ke permukaan.

Tim air tanah dari Badan Geologi, papar Ego, telah melakukan bantuan air bersih sebanyak 13 unit, yakni 12 unit pengeboran air tanah dangkal dan 1 unit optimalisasi sumur gali. 13 unit air bersih tersebut telah dapat dimanfaatkan oleh 16.262 pengungsi di 13 desa di Kabupaten Pidie Jaya.

"Tim Badan Geologi telah berkoordinasi dengan Dinas ESDM Pemerintah Provinsi NAD terkait instalasi dan pengeboran air tanah tersebut. Tim juga melakukan survei tambahan untuk penambahan 3 sumur bor di Desa Plantok Teunon, Desa Tampo, dan Desa Mee Teudeuk," jelas Ego.

Sebanyak 103 orang meninggal dunia dan 252 orang mengalami luka-luka akibat Gempa Bumi Pidie Jaya. Di samping itu, kerusakan bangunan sebanyak 11.674 unit, kerusakan jalan sebanyak 14.800 meter, dan kerusakan 50 unit jembatan desa.

"TTD Badan Geologi melakukan sosialisasi secara langsung guna memberikan rasa aman secara psikologis kepada masyarakat di daerah terdampak gempabumi Pidie Jaya," terangnya.

Sejalan dengan yang dilakukan oleh TTD Badan Geologi, Tim TTD Ditjen Migas telah melakukan koordinasi dengan PT Pertamina (Persero), yang memastikan bahwa seluruh sarana dan prasarana Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) telah beroperasi secara normal sejak Sabtu, dan ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam keadaan normal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com