Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produk Abon Jamur Kian Menjamur

Kompas.com - 05/02/2017, 12:58 WIB

KOMPAS.com - Abon merupakan salah satu makanan yang awet dan banyak digemari. Masyarakat mengonsumsi abon untuk lauk yang ditabur di atas nasi, mi instan, bubur atau sebagai isi lemper.

Tapi, tidak jarang orang lebih suka mengonsumsi langsung layaknya mengudap camilan. Kini abon juga banyak digunakan untuk aneka toping makanan seperti roti dan kue.

Pada umumnya produk abon terbuat dari bahan daging, seperti daging sapi, ayam, atau ikan tengiri. Kini, kreasi abon merambah bahan baku nabati yang memiliki kandungan protein tidak kalah tinggi, misalnya menggunakan jamur.

Ada beberapa brand abon jamur yang sudah dikenal luas di pasaran, seperti Murasa, Hiratake, Jamurku, Medales 16 dan Ailani. Nah, merek yang terakhir, yakni Ailani merupakan salah satu pelopor pembuatan abon jamur di Indonesia.

Agustina, konsultan bisnis kuliner menyebut, prospek usaha abon jamur akan bagus dalam beberapa tahun mendatang.

“Proyeksi saya, usaha abon jamur bisa booming tiga sampai lima tahun lagi,” katanya.

Agustina mengakui saat ini abon jamur belum sepopuler abon berbasis daging. Namun, jika digarap serius ke depan, usaha abon jamur bisa menjadi ladang usaha yang lezat.

Ada beberapa pertimbangan mengapa prospek abon jamur cukup positif. Pertama, gaya hidup sehat mulai melanda warga masyarakat khususnya di kota-kota besar. Salah satu gaya hidup sehat itu adalah tidak mengonsumsi daging dan protein hewani, atau vegetarian.

Vegetarian sangat selektif dalam mengkonsumsi bahan makanan. Mereka akan memilih makanan yang kaya serat alami, salah satunya jamur. Nah, menurut Agustina, produk abon jamur mengakomodasi kebutuhan vegetarian untuk mendapatkan makanan seperti ini.

Ahmad Nasution, pemilik Ailani Food yang memproduksi abon Ailani di Malang Jawa Timur, juga optimistis produk ini mulai digemari masyarakat.

“Dengan segala keunggulan abon jamur ketimbang abon lain, kami rasa prospeknya bagus,” ujarnya. Selain itu, kini kesadaran masyarakat Indonesia tentang kesehatan semakin meningkat. Alhasil, Ahmad merasakan bahwa permintaan terhadap makanan seperti abon jamur juga melonjak.

Dari sisi rasa, abon jamur cukup sedap dan gurih yang menyerupai rasa abon daging. Adapun tekstur jamur yang berserat bila dimasak dengan bagus, hasilnya  akan mirip dengan serat daging.

Keunggulan lainnya abon jamur bisa dikonsumsi siapa saja, dari mulai bayi enam bulan sampai manula. Usaha pembuatan abon jamur tidak memerlukan investasi yang mahal. “Bisa dimulai dari dapur sendiri dengan menggunakan peralatan dapur seadanya,” sebut Ahmad.

Kusni, pengusaha abon jamur Medales 16 mengamini pendapat Ahmad. Ia menyebut untuk memulai usaha tersebut tidak membutuhkan modal gede.

Ia merintis pembuatan abon jamur sekitar 2012 silam dari dapur rumahnya di Tangerang Banten. “Merek Medales ini tak lain singkatan dari alamat dan nomor rumah saya,” jelasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com