Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Blind Code" di Uang NKRI Baru Lebih Tahan Lama

Kompas.com - 09/02/2017, 12:51 WIB
Irwan Nugraha

Penulis

TASIKMALAYA, KOMPAS.com — Tanda khusus atau blind code pada semua pecahan uang NKRI baru untuk penyandang tunanetra dipastikan lebih awet dibandingkan dengan pecahan uang lama.

Informasi tersebut terungkap saat acara sosialisasi kepada puluhan penyandang tunanetra di Kantor Bank Indonesia (BI) wilayah Tasikmalaya, Kamis (9/2/2017).

Kepala Tim Peredaran Uang Kantor BI Tasikmalaya Eman Patria mengungkapkan, tanda khusus itu masih akan bisa dirasakan meskipun uangnya sudah lusuh atau tak baru lagi.

Sebab, tanda khusus yang baru didesain untuk tetap timbul pada kertas uang yang sudah lecet ataupun rusak sekalipun.

"Kodenya dibuat lebih awet dibandingkan uang lama. Kami melakukan sosialisasi kepada tunanetra ini sebagai bentuk perhatian kepada mereka sehingga bisa mengidentifikasi uang palsu dan asli," kata Eman di sela-sela acara sosialisasi.

Pada acara itu juga dijelaskan bahwa tidak ada gambar palu arit yang melambangkan organisasi terlarang, meski kini isunya terus berkembang sampai pada persoalan percetakan.

Salah seorang penyandang tunanetra, Yana Suryana (50), sempat menguji uang pecahan Rp 2.000 dengan menyirami air hingga basah untuk membuktikan kekuatan tintanya.

"Memang tidak luntur serta saya rasakan kode tunanetranya juga masih bagus, kemudian kode sekarang dengan garis saya rasa lebih bagus dibandingkan dulu dengan kotak dan bulat," tambah dia.

Dengan adanya acara ini diharapkan para penyandang tunanetra tidak gampang dibohongi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, terutama saat mereka bertransaksi jual beli dengan para pedagang dan lainnya.

"Karena kami terkadang suka dibohongi, kalau bisa cepat menentukan nominalnya, jelas kami akan lebih merasa aman dan nyaman. Kami ucapkan terima kasih kepada BI," pungkasnya.

Kompas TV BI: Mata Uang NKRI Mirip Negara Lain Itu Wajar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang



Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com