Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Integrasi Lahan, Satu Lagi Langkah Percepatan Menuju Swasembada Jagung

Kompas.com - 01/03/2017, 19:57 WIB

PASAMAN BARAT, KOMPAS.com – Menggunakan strategi integrasi dengan lahan sawit, jagung dikembangkan sebagai salah satu upaya mewujudkan kemandirian pangan, termasuk di Sumatera Utara. Efisiensi sekaligus pengoptimalan fungsi lahan, diharapkan mendongkrak produktivitas produk pangan ini.

“Ini sesuai dengan arahan Presiden untuk program penanaman 1 juta hektar jagung di Indonesia,” kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, saat mencanangkan program integrasi ini secara nasional, Jumat (27/5/2016), seperti dilansir dalam siaran pers-nya.

Terkait program tersebut, Sumatera Utara mendapat kuota seluas 48.000 hektar. Percepatan pelaksanaan program tersebut dilakukan dengan penanaman perdana pada Jumat (10/2/2017) di sentra produksi jagung  lokasi kebun PTPN II Kebun Tanjung Jati, Kecamatan Binjai kabupaten Langkat.

"Gerakan percepatan tanam itu diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata terhadap pencapaian luas tambah tanam jagung di Sumut," ujar Pj Upsus Pajale Sumut/Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar Kementerian Pertanian, Ali Jamil, yang datang mewakili menteri di acara tersebut.

Sebelumnya, saat pencanangan nasional, Amran menyatakan Kementerian Pertanian akan memberikan bantuan benih dan pupuk gratis sebagai wujud dukungan untuk program ini. Targetnya, setiap hektar bisa menghasilkan 5 ton jagung, sehingga program itu menghasilkan 5 juta ton jagung.                     

“Tahun lalu (2015), kita bisa menekan impor 3 juta ton, artinya kita menghemat devisa Rp 10 triliun,” sebut Amran.

Mimpi besar ke depan, tegas Amran, Indonesia tak harus lagi impor jagung. “Jangan mimpi keran impor akan dibuka kalau petani bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri. Namun harus diakui, menekan impor memang sulit,” kata dia.

Penanaman jagung dengan strategi integrasi lahan ini di Sumatera Utara dilakukan di Desa Koto Baru, Kecamatan Luhak Nan Duo, Kabupaten Pasaman Barat. Selain mengoptimalkan produktivitas lahan, langkah ini diharapkan turut meningkatkan pendapatan petani dan memperluas lapangan kerja.

Selama menunggu kelapa sawit berbuah, jagung dapat ditanam antara 10 -12 kali musim tanam, dengan target produktivitas 4-5 ton per hektar. Program serupa akan terus dilanjutkan pada 2017, bahkan sudah dicanangkan program “Kegiatan Jagung” untuk tahun ini.

Kegiatan itu diharapkan dapat mendorong perluasan areal tanam jagung pada lahan-lahan perkebunan, kehutanan, Perhutani atau Inhutani, lahan kesultanan, lahan adat atau ulayat, dan lahan lain yang sebelumnya tidak pernah ditanami jagung atau sebelumnya pernah ditanami jagung tetapi kemudian tidak ditanami lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com